PR TASIKMALAYA – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bogor, Mamur menyebutkan bahwa pihaknya menerima laporan terbakarnya puluhan bus Transjakarta sekitar pukul 14.00 WIB.
Pemadam Kebakaran kemudian berhasil memadamkannya pada pukul 16.55 WIB dengan mengerahkan lebih dari 10 armada pemadam kebakaran.
"Pemiliknya belum diketahui, pelapor warga setempat. Sedangkan sumber api diduga dari proses pengelasan," kata Mamur, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Sabtu 14 November 2020 dari Antara.
Baca Juga: Targetkan Produksi Kakao 1.000 Ton Per Bulan, Perkebunan di Manokwari Dinilai Butuh Peremajaan
Ia mengatakan, meski pemadaman api sudah selesai pada Jumat sore, akan tetapi hingga kini pihak Dinas Pemadam Kebakaran terus melakukan pendinginan demi mengantisipasi kembali timbulnya api.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku sempat meminta puluhan bus Transjakarta yang terbakar di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, untuk dijadikan bus sekolah.
"Sempat kita minta, daripada nganggur bagusnya dihibahkan aja untuk bus sekolah," kata Ade Yasin.
Menurutnya, dari sekira 300 bus terlantar, sebagian masih nampak layak fungsi.
Baca Juga: Sebelum Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih, Partai Republik Selesaikan Soal Bank Central AS
Maka dari itu , saat itu ia meminta agar bus-bus yang cenderung masih berfungsi baik, bisa dimanfaatkan.
Pasalnya, ketika bus itu dibiarkan terus terlantar berpotensi banyak dampak sosial.
Dampak sosial itu mulai dari digunakannya sebagai tempat mesum, hingga rentan menjadi sarang nyamuk.
Namun, rupanya bus-bus berlabel Transjakarta itu bukan milik PT TransJakarta.
Baca Juga: Wujud Jadikan Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar Dunia, Indonesia akan Temui Pihak AS
Sehingga, niatan Ade Yasin tak terealisasi, sampai akhirnya belakangan perusahaan swasta pemilik bangkai bus tersebut memusnahkannya.***