Viral Foto Komodo Berhadapan dengan Truk, #SaveKomodo Trending di Twitter

26 Oktober 2020, 10:58 WIB
//Instagram//@gregoriusafioma

PR TASIKMALAYA - Wisata tema jurrasic atau dunia yang hilang akan hadir di Indonesia, tepatnya di Pulau Rinca Labuan Bajo.

Destinasi wisata ini akan dibangun di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN oleh Presiden Jokowi.

Artistektur Yori Antar dari PT HAN AWAL yang diberi mandat untuk melakukan proses desainnya dari Direktorat Cipta Karya di bawah Kementerian PUPR, dalam akun Instagramnya, Senin, 7 September 2020. 

Baca Juga: Legendaris Sepak Bola Ikonik Brazil, Ronaldinho Dinyatakan Positif Covid-19

"Wisata Jurassic di Pulau Rinca, adalah salah satu KSPN
andalan untuk memfasilitasi kunjungan turis yang semakin lama semakin banyak, 10 tahun lalu tidak terlihat 1 kapal Cruise Lintas Benua yg melintas, dan baru terlihat sekitar 8 tahun lalu, sebuah kapal Cruise berkapasitas 1500-2000 penumpang mampir dan kemudian terus berkembang
menjadi hampir 40 kapal Cruise di tahun 2019 yang singgah di perairan sekitar Rinca-Komodo dan menurunkan penumpang dalam jumlah besar,"ujarnya. 

Rencana pembangunan ini secara tiba-tiba mengundang perhatian dan menjadi perbincangan warganet setelah beredarnya beberapa foto yang menunjukkan desain bangunan bahkan proses pembangunan yang kini tengah
berlangsung.

Salah satu foto yang paling menarik perhatian netizen adalah gambar yang diunggah akun instagram @gregoriusafioma yang menangkap momen seekor komodo yang tengah menghadang sebuah truk yang memasuki kawasan tersebut.

Baca Juga: Buat Kesalahan, Alex Marquez Gagal Hattrick pada Grand Prix Teurel

Dalam caption foto tersebut dituliskan bahwa ia mendapatkan foto tersebut dari seorang teman. Ia menuliskan bahwa saat ini proses pembangunan sudah dimulai bahkan banyak truk yang masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yang layak demi konservasi.

“Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912.Dengan santuy, orang menyaksikan dari atas
truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak,“ tulisnya. 

Ia juga menjelaskan bahwa banyak pihak telah melakukan berbagai cara untuk menentang rencana ini namun seringkali rencana itu tidak didengarkan.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Inggris, Wolves Ditahan Imbang 1-1 oleh Newcastle

Diketahui, pembangunan ini berawal dari kunjungan presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelolah TNK langsung menyetujui keinginan presiden.

Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen
meninjau kembali ijin pembangunan dalam kawasan.

Dalam bagian akhir narasi caption tersebut ia menuliskan opini dan apa yang ia rasakan bahwa saat ini ia mengaku skeptis dan masih ragu apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja.

“Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanyalah alibi semata. tahapan proses pembangunan ini saja, sdh jelas mengabaikan prinsip konservasi, apalagi bangunan dan model pengelolaan,” tulis akun tersebut.

 Baca Juga: Hasil Pertandingan Southampton Vs Everton: Tuan Rumah Raih Poin Penuh

Diketahui saat ini tengah beredar petisi menolak  embangunan tempat wisata di sekitar kawasan konservatif yang merupakan habitat asli komodo yang kini menjadi salah satu hewan langka di dunia karena jumlah populasinya yang semakin berkurang.

Situasi kini kian memanas diiringi protes masyarakat lokal yang diketahui telah melakukan aksi protes dan demonstrasi untuk menolak privatisasi kawasan TNK dan pembangunan jurassic park yang diketahui merupakan sebuah proyek yang bernilai sekitar 69 milliar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: instagram @gregoriusafioma

Tags

Terkini

Terpopuler