Kerja Sama Indonesia-UNIDO akan Mendorong Perkembangan Kawasan Industri Ramah Lingkungan

25 Oktober 2020, 06:05 WIB
Ilustrasi industri ramah lingkungan.*/Pixabay/geralt/ /

PR TASIKMALAYA – Indonesia terus menggenjot perkembangan industri melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Satu satu kerja sama yang telah lama terjalin dengan Indonesia adalah kerja sama Indonesia-UNIDO.

Di mana, Indonesia dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations for Industrial Development/UNIDO) terus memperkuat kerja sama yang komprehensif guna memacu peran sektor manufaktur dalam mendorong perekonomian nasional.

Baca Juga: Puncak Festival Iklim 2020, Kementerian LHK Berikan Penghargaan Apresiasi Proklim pada Bupati Ciamis

Salah satu kolaborasi anyar yang sedang dijalin adalah proyek bertajuk Global Eco-Industral Park Programme (GEIPP).

“GEIPP ini merupakan inisiasi baru dari UNIDO sebagai salah satu proyek untuk negara berkembang dengan didanai oleh Pemerintah Swiss (SECO),” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Dody Widodo pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Dirjen KPAII menjelaskan, kegiatan GEIPP dimulai sejak tahun 2019 dan sudah diimplementasikan di lima negara. Yaitu Peru, Kolombia, Vietnam, Ukraina, dan Mesir.

“Indonesia merupakan negara keenam yang ikut serta dalam program ini dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari jaringan Eco Industrial Park (EIP) Global,” lanjut Dia.

Baca Juga: West Ham United Vs Manchester City: Kedua Tim Hanya Mampu Meraih Hasil Imbang

Implementasi GEIPP bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri di Tanah Air melalui pendekatan wawasan lingkungan.

“Jadi, fokusnya peningkatan produktivitas sumber daya, kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Selain itu juga diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan industri yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” ucap Dody.

Menurut Dody, konsep EIP merupakan tahap awal untuk menuju Smart Industrial Park yang menjadi program prioritas Kemenperin untuk mengembangkan kawasan industri berbasis teknologi digital serta berwawasan lingkungan.

“Sehingga secara optimal akan meningkatkan efisiensi dan daya saing industri di dalam kawasan tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Pererat Kerja Sama Dengan UNIDO, Indonesia Kembangkan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan

Bahkan, melalui proyek duet ini juga didorong untuk dapat memperkuat daya saing halal Indonesia dan mendukung pembentukan kawasan industri halal sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomo 17 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keteragan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Indsutri Halal.

“Untuk proyek GEIPP ini sangat besar kami harapkan keterlibatan para pemangku kepentingan, mulai dari kementerian dan lembaga pemerintah terkait, UNIDO dan tim ahlinya, pengelola kawsan industri dan perusahaan industri dala kawasan industri serta asosiasi Himpunan Kawasan Industri untuk bersama-sama mewujudkan sasaran kegiatan tersebut,” kata Dia.

Sebagai informasi, Indonesia dan UNIDO telah menjalin kerja sama sejak tahun 1980. Dalam setiap program kolaborasinya, Kemenperin merupakan National Focal Point.

Kerja sama Indonesia-UNIDO dituangkan melalui kerangka Indonesia-UNIDO Country Programe (IUCP) yang mencakup empat komponen utama UNIDO, yaitu Proverty Reduction, Energy for All, Environment and Clean Production, serta Patrenship and Suistable Depelopment, yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Baca Juga: Pererat Kerja Sama Dengan UNIDO, Indonesia Kembangkan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan

Selama ini, UNIDO mendukung Indonesia melaui implementasi bebrapa proyek kerja sama yang mempercepat pertumbuhan ekonomi serta mendukung pengembangan indsutri nasional.

Proyek yang manjadi kesuksesan kerja sama Indonesia-UNIDO, antara lain Sustainable Market Acces Though Disposal System Trading of fish (SMART-Fish), Resource Eficeient and Cleaner Production (RECP), serta Disposal System for PCB Wastes and PCB Contaminaed Equipment.

Ia menambahkan, kerja sama Indonesia melalui kerangka IUCP periode 2016-2020 akan segera berakhir dan akan diperbaharui untuk periode 2021-2025.

Untuk kerja sama periode selanjutnya, UNIDO diharapkan lebih fokus untuk ikut berperan aktif dalam percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia dengan menyusun proyek kerja sama yang mendukung Industri 4.0.

Baca Juga: AS Ajak untuk Bekerja Sama, Bapeda: Seharusnya Amerika Serikat Nomor 1 dalam Investasi di Jawa Barat

“Hal lain yang tak kalah penting adalah UNIDO diharapkan bisa melaksanakan proyek biodegrable plastic technology dan proyek dalam IUCP lainnya yang masih tertunda (pipeline project),” ungkapnya.

Namun demikian, dalam setiap pelaksanaan kerja sama, pemantauan dan evaluasi proyek harus menjadi prioritas.

“Untuk mendukung hal tersebut, Kemenprin bersama UNIDO sedang membangun aplikasi pemantauan dan evaluasi berbasis website,” ungkap Dody.

“Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat kerja sama Indonesia-UNIDO pada periode selanjutnya serta dapat membantu dalam proses implementasi proyek yang lebih efektif,” tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Kemenperin

Tags

Terkini

Terpopuler