Pemerintah Indonesia Siap Antisipasi Dampak yang Timbul dari Konflik Iran dan Israel

18 April 2024, 16:10 WIB
Airlangga Hartanto Ungkap Kebijakan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen Tahun 2025: Tinjauan dan Dampaknya /

PR TASIKMALAYA - Seperti diketahui, sebuah konflik baru saja terjadi antara Iran dan Israel baru-baru ini. Dimana sebuah serangan yang cukup masif dilakukan Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024, malam.

Serangan tersebut membuat sorotan publik dunia mengarah pada kedua negara. Tak hanya itu, dampak dari konflik tersebut juga menjadi sorotan publik saat ini.

Dalam hal ini, terdapat beberapa dampak yang akan mempengaruhi dunia, termasuk Indonesia di dalamnya. Diantaranya seperti harga minyak dunia yang mungkin semakin meningkat sehingga menambah adanya beban subsidi bahan bakar.

Beberapa dampak buruk lainnya juga diprediksi akan mulai timbul, seperti harga komoditas atau barang perlahan naik, terjadinya inflasi yang tinggi, hingga daya beli masyarakat yang akan kian menurun.

Baca Juga: Soal Film Dokumenter Dirty Vote, Airlangga Hartarto Anggap Sebagai Black Movie

Meski demikian, pemerintah Indonesia sendiri menyatakan tetap percaya diri dan yakin dapat menangani dampak buruk yang bisa saja merugikan negara. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Dirinya menyebut bahwa konflik Iran dan Israel tidak akan berdampak terlalu besar bagi perekonomian Indonesia. Meski demikian, dia juga menegaskan bahwa negara akan menyiapkan antisipasinya sebaik mungkin.

“Secara fundamental, perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat. Pemerintah akan terus mencermati perkembangan global dan regional yang ada, serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan,” katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis, 18 April 2024.

Sebagai informasi, kondisi ekonomi nasional saat ini dinilai tengah dalam kondisi yang baik. Dimana pertumbuhan ekonomi sendiri saat ini masih berada di atas 5 persen, dengan inflasi yang juga terjaga di kisaran sasaran 2,5 kurang lebih 1 persen.

Tak hanya itu, dalam bidang perdagangan juga dinilai masih cukup stabil. Sebab neraca perdagangan nasional masih dalam kondisi surplus. Ditambah catatan devisa juga masih tinggi, yakni sebesar 140,4 miliar dolar AS.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Para Direksi BUMN Siapkan Strategi Antisipasi Dampak Global Konflik Iran-Israel

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari adanya konflik Iran dan Israel tersebut, pemerintah telah menyiapkan beberapa hal.

Pertama, pemerintah akan berupaya menjaga kepercayaan pelaku pasar pada kemampuan yang dimiliki oleh perekonomian nasional. Kedua, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan intervensi di pasar valas.

Ketiga, memperkuat adanya sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Keempat, menjaga agar konsumsi masyarakat dan pemerintah tetap stabil.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler