Ma'ruf Amin Sebut K-Pop Dorong Kreativitas Anak Bangsa, Ahmad Dhani: Musisi Tanah Air Lebih Bermutu

22 September 2020, 15:57 WIB
Ahmad Dhani.* /istimewa

PR TASIKMALAYA - Musisi Ahmad Dhani meyarankan agar Wakil Presiden Ma'ruf Amin belum paham tentang indsutri musik.

Ia merasa Ma'ruf Amin harus mengajak seniman musik berdiskusi sebelum menyampaikan pernyataan tersebut.

Hal ini bermula ketika Ma'ruf meyebut bahwa Korean Pop atau K-Pop dapat mendorong kreativitas anak muda Indonesia untuk lebih giat mempromosikan budaya bangsa.

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada saat Peralihan Musim Ekstrem

Ahmad Dhani tidak setuju dengan pernyataannya itu dan lebih membanggakan Indonesia.

Ia bahkan menyebut bahwa musik Indonesia lebih bermutu dibanding dengan musik dari Korea Selatan itu.

“Musisi Indonesia jauh lebih bermutu daripada Korea Selatan. Hanya saja selama ini belum ada presiden yang punya skill soal industri dunia,” tukasnya.

Ia menilai di Indonesia, pemerintah masih belum sepenuhnya memberikan dukungan pada para musisinya.

Baca Juga: Kemenparekraf Beri Dana Bantuan Bagi Pelaku Parekraf dan Koperasi Lewat Program PEN

“Intinya, seniman seperti pelaku industri pada umumnya, butuh dukungan pemerintah,” jelasnya.

Sebagaimana dikutip dari situs Warta Ekonomi dengan judul Mas Dhani Gak Setuju sama Pak Wapres: Musisi Indonesia Lebih Bermutu Ketimbang K-Pop.

Tak sampai di situ, Ia juga mencontohkan sikap Pemerintah Korea yang memang peduli terhadap musik negaranya tersebut.

“Di Korea disiapkan dana besar untuk memajukan musik nasional. Pemerintah Korsel serius untuk mengangkat industri musik Korsel menjadi masuk ke industri musik dunia,” ujar Ahmad Dhani.

Baca Juga: IAI: 800 Apoteker Indonesia Positif Covid-19

Dengan itu, ia menyarankan pemerintah mengangkat pejabat yang memahami seluk-beluk industri dunia.

Seperti, industri mobil di Korsel yang telah dimulai sejak 20 tahun lalu, sedangkan di Indonesia masih sebatas fiksi.

Ahmad Dhani menyebut bahwa sebelum masuk ke industri musik dunia, pemerintah harus masuk dulu dalam dunia industri.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler