Privasi Negara Hampir Bocor di Debat Capres, Komisi I DPR Bersyukur Pak Prabowo Tak Terpancing

8 Januari 2024, 14:27 WIB
Prabowo Subianto, bacapres nomor 2. /ANTARA FOTO/Lidiyawati Harahap/

 

PR TASIKMALAYA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, menanggapi terkait data pertahanan yang disinggung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto, saat debat capres.

Ia menyebut, data pertahanan merupakan informasi yang bersifat rahasia dan tidak boleh dibuka di depan umum.

"Data pertahanan negara tidak bisa sembarangan dibuka. Sifatnya rahasia negara, confidenti. Hanya bisa dibuka di kalangan tertentu," kata Meutya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto ditantang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk membuka data pertahanan di hadapan publik saat acara debat capres.

Baca Juga: Posisi Ganjar Ada di Tengah Saat Debat Ketiga Pemilu 2024, KPU: Sesuai Giliran

Untungya, Prabowo tidak terpancaing dan justru mengajak Ganjar dan Anies untuk membicarakan hal itu secara tertutup di lain waktu, mengingat data itu sangat rahasia.

"Alhamdulillah, Pak Prabowo tidak terpancing untuk membuka data pertahanan kita. Menurut saya ini bentuk kenegarawanan, mementingkan negara diatas politik meski sudah dicecar sebegitu rupa," kata dia.

Melansir dari ANTARA, dia menilai jika debat yang membahas soal pertahanan negara seharusnya bisa menjadi ranah persatuan ketiga calon presiden.

"Memanfaatkan data pertahanan yang sifatnya rahasia untuk menyudutkan lawan politik mestinya tidak terjadi. Negara lain sangat berkepentingan pada isu pertahanan ini" jelasnya.

Baca Juga: TKN Klaim Masyarakat Antusias Dukung Prabowo-Gibran, Optimis Dapat 50 Persen Suara di Jateng

"Harusnya kita memperlihatkan persatuan bahwa Indonesia dalam debat pertahanan, tentunya dengan sikap calon pemimpin yang penuh jiwa negarawan," tambahnya.

Maka dari itu, dia berharap masyarakat bisa bijak dan berhati-hati dalam tentukan pemimpin bangsa. Sebab, kedaulatan negara bisa menjadi taruhan.

"Kondisi geopolitik dunia sangat rentan. Sangat mungkin berdampak kepada kita. Untuk itu, kita butuh pemimpin kuat yang bisa menjamin kedaulatan negara untuk membawa kita menghadapi tantangan dunia," katanya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler