Indonesia Dilanda Kekhawatiran Mutasi Virus Corona, Masyarakat Diminta untuk Tidak Panik

14 September 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona*/Pixabay.com /

PR TASIKMALAYA - Mutasi baru dari SARS-CoV-2 yang disebut D614G diketahui memiliki empat sampai lima kali lebih banyak 'duri' yang menonjol dari permukaan virus dan lebih memungkinkan untuk menempel ke sel manusia.

Sifat ini tidak hanya membuatnya lebih menular, tetapi juga membuat virus lebih stabil dan tangguh.

Para ilmuwan merasa bingung mengapa virus corona menyerang beberapa negara bagian dan sebagian negara lain lebih keras daripada yang lain.

Baca Juga: Asisten Pelatih Tira Persikabo Kartini Akui Belum Terima Gaji Penuh

Penelitian sebelumnya telah menyoroti bahwa jenis D614G yang kuat beredar dalam jumlah besar di Italia, Inggris dan New York City, di mana tingkat infeksi dan kematian termasuk yang terburuk di dunia.

Sekarang, sebuah studi oleh para ilmuwan di Scripps Research telah mengonfirmasi bahwa virus corona yang bermutasi itu menempel pada reseptor lebih mudah daripada jenis lainnya.

Meskipun penelitian hanya melihat D614G dalam pengaturan laboratorium yang dikontrol ketat, para ahli mengatakan bahwa 'masuk akal' struktur virus strain membuatnya lebih menular pada manusia.

Baca Juga: Masyarakat Gaduh Saat Relawan Terpapar Covid-19 Usai Disuntik Vaksin, Ketua Tim Riset Buka Suara

"Ya, itu masuk akal. Pekerjaan ini memiliki kualitas baik dan itu berarti bahwa virus dapat berhasil menginfeksi pada dosis yang lebih rendah dan menyebar dengan lebih luas," ujar Profesor Ian Jones, seorang ahli virus di University of Reading di Inggris.

Mutasi virus corona juga sebelumnya ditemukan di Negara tetangga, Malaysia.

Kekhawatiran ini juga kini tengah melanda Inndoensia, pasalnya kasus Covid-19 di Tanah Air kini semakin meningkat.

Baca Juga: Naik ke Panggung di Tengah Ceramah, Seseorang Tak Dikenal Mencoba Menusuk Syekh Ali Jaber

Setiap harinya kasus bertambah dengan jumlah yang tidak sedikit hingga masyarakat kini dikhawatirkan maslah tersebut.

Menanggapi masalah mutasi ini, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang PS Brodjonegoro buka suara.

Dikutip dari Warta Ekonomi, ia mengatakan mutasi pada virus corona tidak akan mengganggu upaya pengembangan vaksin yang saat ini tengah dilakukan.

Baca Juga: 'Panas' Melihat Joe Biden, Donald Trump Gencar Menggalang Dana Karena Potensi Krisis Keuangannya

Bambang juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik berlebih terhadap mutasi, seperti D614G.

"Namun, harus tetap waspada penuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19," saran Bambang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler