Sebut Rezim Saat ini Berada dalam Lingkaran Kecurangan, Refly Harun: KAMI Tak Mau Seperti Keledai

3 September 2020, 06:57 WIB
Refly Harun.* /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

PR TASIKMALAYA - Beberapa pihak menyarankan agara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) perlu menjadi partai politik atau organisasi massa.

Pasalnya KAMI ini dianggap sangat dibutuhkan untuk keperluan demokrasi tanah air.

Namun menanggapi hal ini, salah seorang Deklarator KAMI Refly Harun justru menyebut bahwa hal itu tidak akan berjalan dengan baik.

Baca Juga: Terjerat Kasus Penyalahgunaan Narkotika, Vanessa Angel Disebut Sempat Ingin Bunuh Diri

Pasalnya, ia menilai bahwa rezim saat ini memang sudah tidak sehat dan majunya KAMI sebagai parpol hanya akan berujung pada jalan yang salah.

KAMI ia anggap akan terjebak pada lingkaran politik yang dinilainya sudah penuh dengan kecurangan.

"Justru kalau jadi organisasi massa atau partai politik, gerakan ini tidak lincah dan tidak cair. Akan terlalu kaku dan akan terjebak dengan perebutan kekuasaan dengan kontestasi elektoral yang saat ini masih penuh kecurangan, kekacauan," kata Refly di akun YouTube-nya yang dikutip pada Rabu 2 September 2020.

Baca Juga: Baru Tiga Kali Tampil, Mateo Bustos Mundur dari Persita

Ia menyebut bahwa rezim ini sudah sangat kacau dan ia tak mau KAMI justru masuk lubang yang salah.

"Kalau kita masuk ke dalam rezim begitu ya kita dungu juga. Masuk sebuah rezim kedunguan, kita cenderung terjebak ke dalam lubang yang sama seperti keledai," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi denngan judul Keras! Refly Harun: Masuk ke Rezim Dungu, Ya Jadi Dungu Juga

Diberitakan Viva, Refly juga ikut menyinggung terkait pptoses pemilu yang hanya mengeluarkan biaya besar namun hasilnya tidak sesuai ekspetasi.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Dikabarkan Terserang Stroke, Dokter Gedung Putih Buka Suara

"Karena kita tahu, kita menyelenggarakaan pemilu mahal-mahal sampai triliunan. Tapi, yang kita hasilkan hanya orang-orang yang curang yang duduk dalam kursi," jelas Refly.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi Viva

Tags

Terkini

Terpopuler