PR TASIKMALAYA - Gibran Rakabuming Raka melenggang ke Pilwalkot Solo 2020 berpasangan dengan Teguh Prakosa.
Namun, perjalanan mulu anak pertama Presiden Joko Widodo tersebut menuai pro dan kontra di dunia elite politik.
Gibran dinilai berpotensi tersandung kasus korupsi imbas dari dinasti politik, kekuasaan turun temusur dari keluarga yang terikat hubungan dari.
Baca Juga: Taruhan Berujung Petaka, Perut Seorang Pria Hampir Meledak usai Telan Tabung Gas Tertawa
Dilansir dari Warta Ekonomi, kakak Kesang Pangarep pun akhirnya angkat bicara soal tuduhan yang disarangkan kepadanya.
Desas-desus kabar miring adanya 'mahar Jokowi kepada Achmad Purnomo pun sempat santer terdengar hingga banyak spekulasi muncul.
Pemilik bisnis Markobar itu pun menyebut jika tudingan dinasti politik padanya tidak sesuai, bahkan ia maju pun atas keinginan sendiri.
Baca Juga: Unggah Foto di Instagram, Pedangdut Cita Citata Kena Sembur Warganet
"Tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. (Pilkada, red) ini kan kontestasi bukan penunjukkan.
"Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," kata Gibran.
Gibran bahkan harus menjelaskan kepada warga tentang dinasti politik yang kerapa dilontarkan wartawan kepadanya.
Baca Juga: Pelaku Diduga Rancang Bunuh Diri Yodi Prabowo, Kriminolog UI: Polisi Jangan Gegabah Menyimpulkan
"Saya kan ikut kontestasi (itu, red) bisa menang bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak. Ya saya kan ikut kontestasi, bisa memang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak," tandas Gibran.
Sementara itu, diketahui ada salah satu pesaing Gibran-Ahmad yang datang dari jalur independen, yakni pasangan Bajo.
Bagyo Wahyono yang merupakan seorang penjahit dan FX Supardjo adalah seorang Ketua RW yang ikut memeriahkan Pilwalkot Solo 2020.***