Polri Lakukan Pemeriksaan Terhadap Sampel Urin dan Darah Korban Gagal Ginjal Akut

25 Oktober 2022, 12:25 WIB
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, nyatakan Polri bakal usut tuntas kasus gagal ginjal akut pada anak. /Foto: PMJ News/

PR TASIKMALAYA – Masyarakat merasa resah dengan adanya gagal ginjal akut misterius yang menyerang terhadap anak-anak di sebagian daerah di Indonesia.

Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut sebanyak 99 balita meninggal dunia karena ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang dapat merusak ginjal.

Maraknya kasus gagal ginjal tersebut, kemudian Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sampel urin dan darah dari para korban yang terkena gagal ginjal akut akibat obat cair atau sirup yang diduga mengandung cemaran zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas.

“Tentunya hasil laboratorium yang disampaikan kepada penyidik, karena ini untuk kepentingan penyidikan ya. Kita sudah mendapat sampel dari kemenkes, antara lain dari urin kemudian darah dan sampel obat,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, pada Senin, 24 Oktober 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PMJNEWS, Selasa, 25 Oktober 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Kemenkes Gratiskan Biaya Pasien Gagal Ginjal Akut

Dedi Prasetyo menyebut bahwa pihaknya bersama dengan Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menjalin komunikasi terkait dengan pengujian terhadap sampel tersebut yang sedang didalami oleh pihak laboratorium forensik (labfor).

“Ini yang akan didalami oleh labfor kemudian tim penyidik dan tentunya akan dikomunikasikan dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan BPOM (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan),” tambahnya.

Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa sampel urin dan darah dari para korban semuanya dari pihak kemenkes dan kemudian diuji oleh Labfor.

“Dari Kemenkes seperti itu karena sampelnya semuanya dari Kemenkes, kemudian diuji Labfor,” jelasnya.

Baca Juga: Terkait Gagal Ginjal Akut, BPOM Pastikan 23 Obat Sirup Anak Aman untuk Dikonsumsi

Oleh karenanya, Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan perkembangan terbaru lantaran tim masih melakukan pemeriksaan.

“Tim masih bekerja. Statusnya saat ini tim masih penyelidikan,” tegasnya.

Selain itu, Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya akan menyampaikan hasilnya jika sudah menerima informasi.

“Apabila nanti sudah ada peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan nanti akan disampaikan,” tutupnya.

Baca Juga: Menkes Budi: 26 Obat Penawar Gagal Ginjal Akut Akan Tiba Hari Ini

Seperti yang diketahui bersama bahwa sebelumnya Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dengan hasil pemeriksaan medis dimana telah ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang dapat merusak ginjal dan ada 99 balita meninggal dunia.

"Intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal. Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya,” ucap Budi Gunadi Sadikin di Banten, pada Kamis, 20 Oktober 2022.

“Kita ambil darahnya, kita periksa, kita lihat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," jelasnya.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler