Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Menko PMK Buka Suara

21 Oktober 2022, 08:22 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy turut menanggapi adanya kasus gagal ginjal akut tersebut yang menyerang anak-anak.* /PMJ News

PR TASIKMALAYA - Kasus gagal ginjal akut yang menyerang masyarakat khususnya anak-anak, menjadi perhatian publik dan pemerintah.

Pemerintah tengah berupaya menangani kasus gagal ginjal akut melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Tak hanya Kemenkes, kasus gagal ginjal akut ini juga menarik perhatian di Kementerian lain agar penangan kasus itu cepat tertangani dengan serius.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy juga menanggapi adanya kasus gagal ginjal akut tersebut.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Mass Rapid Transit Jakarta, Dibuka Lulusan S1 Hukum

Menurut Menko PMK, kasus penyakit gagal ginjal akut terhadap anak ini harus benar-benar ditangani secara serius.

Pasalnya, sudah banyak jumlah pasien anak yang terdampak dan agar tidak semakin banyak jumlah pasien anak yang terkena.

Lanjut Menko PMK, merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini, tercatat sebanyak 200 orang anak usia 1-6 tahun di Tanah Air yang diduga terjangkit.

Dari ratusan orang anak di setiap daerah itu, lebih dari 50 persen dinyatakan sudah meninggal dunia usai sebelumnya sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Baca Juga: Twibbon Gratis Hari Santi Nasional 2022: Teruslah jadi Generasi Muda yang Berakhlak

"Dari situ maka kita semua harus menanganinya secara serius," ujar Muhadjir Effendy, Kamis, 20 Oktober 2022 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, Jumat, 21 Oktober 2022.

Masih menurut Muhadjir, saat ini pemerintah melalui Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan kajian secara komprehensif.

Adapun kajian dilakukan Pemerintah tersebut sebagai upaya mitigasi dan penanggulangan penyakit dengan nama internasionalnya disebut Acute Kidney Injury (AKI).

Dengan begitu, pemerintah terus memastikan operasional rumah sakit setiap daerah memadai, seperti melakukan pengecekan sampel pasien di laboratorium Puslitbangkes.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler