PR TASIKMALAYA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini membeberkan data profil pekerjaan pasien penderita penyakit jantung.
Mengejutkan, ternyata berdasarkan data Kemenkes pasien penderita penyakit jantung adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Data profil pasien pengidap penyakit jantung, disampaikan langsung oleh Eva Susanti selaku Direktur Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular Kemenkes.
Mendapati data Kemenkes tersebut, Eva menilai sangat ironis karena ternyata mayoritas pasien pengidap jantung berprofesi sebagai ASN.
“Bila dilihat dari pekerjaan, ironisnya justru terjadi pada pegawai pemerintah,” bebernya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ NEWS pada Rabu, 28 September 2022.
Eva mengatakan, pasien penyakit jantung dari kalangan ASN tersebut mencapai 2.7 persen.
Adapun rincian pekerjaan pasien penyakit jantung terbanyak yaitu TNI, Polri, PNS, BUMN, dan BUMD.
Selain dari latar belakang pekerjaan, Kemenkes juga mencatat bahwa umumnya pengidap jantung koroner adalah perempuan.
Baca Juga: Termasuk Kate Middleton, Inilah 4 Wanita Terpenting di Era Kepemimpinan Raja Charles III
“Tren penyakit jantung koroner ini lebih tinggi pada perempuan atau sekitar 1,6 persen dibandingkan laki-laki yang hanya 1,3 persen,” jelasnya.
Selain itu, mayoritas pasien pengidap jantung ternyata berasal dari perkotaan.
Berdasarkan data, angka pasien pengidap jantung di perkotaan 1,6 persen lebih tinggi dibandingkan pasien yang berada di pedesaan yaitu 1,3 persen.
Lantas apa penyebab seseorang mengidap penyakit jantung?
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Macan Hari Ini, 28 September 2022: Sadari Realita, Siap Berkomitmen
Menurut dr. Lely Puspita Candra Dewi, Sp.JP (k) selaku dokter Spesialis Jantung RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, penyebab penyakit jantung bisa dilihat dari jenisnya.
1. Jantung koroner, disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh tumpukan plak maupun zat-zat kimia dari makanan dan minuman.
2.Kelainan irama jantung, adanya kondisi gangguan jantung lemah atau rusak.
3. Bawaan, ada juga individu yang mengidap jantung karena memiliki kelainan struktur maupun fungsi jantung sejak bayi dalam kandungan.
4. Kelainan katup atau klep jantung, katup jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
5. Gagal jantung, kondisi dimana jantung tidak dapat memompa darah dengan optimal.
dr. Lely kemudian menyarankan agar kita senantiasa memelihara kesehatan jantung.
Oleh karena itu, untuk memelihara kesehatan jantung dibutuhkan penerapan gaya hidup sehat.
Baca Juga: Bermodalkan UU Cipta Kerja, Gubernur BI Merayu para Pengusaha China untuk Investasi di Indonesia
dr. Lely menyarankan agar kita rutin melakukan cek kesehatan, hindarkan diri dari asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam sehari.
Selanjutnya melakukan diet sehat dan seimbang, istirahat cukup minimal 7 hingga 8 jam sehari, dan manajemen stress.***