Politisi Golkar dan Demokrat ini Kompak Sentil Arteria Dahlan, Begini Kata Mereka

19 Januari 2022, 18:55 WIB
Arteria Dahlan mendapat krikikan dari Politisi Golkar dan Demokrat usai mendesak agar Kajati dipecat karena gunakan Bahasa Sunda. //Instagram/@arteriadahlan/

PR TASIKMALAYA - Arteria Dahlan, politisi asal PDIP kembali menuai kontroversi lewat pernyataannya.

Belum lama ini anggota DPR RI asal PDIP, Arteria Dahlan ini meminta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dipecat hanya gara-gara bicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat dan raker.

Buntutnya, alih-alih mendapatkan simpati publik. Arteria Dahlan malah dihujat masyarakat khususnya warga Sunda.

Arteria Dahlan juga mendapatkan kecaman hingga tuntutan permintaan maaf dari sejumlah elit politik di pusat maupun di daerah hingga disindir publik figur lainnya.

Baca Juga: Direktur Utama PT KAI Ungkap Tarif LRT Jabodebek yang Ditargetkan Beroperasi Agustus 2022

Salah satu elit politik yang turut angkat bicara terkait pernyataan Arteria Dahlan tersebut yakni, politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar), Dedi Mulyadi dan Rachland Nashidik politisi asal Partai Demokrat.

Politisi asal Golkar Dedi Mulyadi dan politisi asal Partai Demokrat Rachland Nashidik kompak keduanya mengomentari Arteria Dahlan.

Rachland Nashidik, politisi asal Demokrat ini bahkan menilai pernyataannya Arteria Dahlan tersebut termasuk ujaran kebencian alias hate speech.

Baca Juga: Bagaimana Moon Knight Mendapat Kekuatannya dan Mengapa Matanya Bersinar? Ini Penjelasannya

Menurut Rachland Nashidik, pernyataan Arteria Dahlan yang meminta pejabat (salah satu Kajati) berbicara dalam bahasa Sunda dipecat termasuk dalam ajakan atau seruan untuk mendiskriminasikan.  

Pernyataan Arteria Dahlan tersebut dinilai seruan mendiskriminasi lewat paksaan dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Arteria Dahlan.

“Mau tahu apa itu hate speech (ujaran kebencian)? Pernyataann Arteria Dahlan bahwa pejabat berbicara dalam bahasa Sunda harus dipecat. Disitu ada ajakan atau seruan untuk mendiskriminasi dan dengan melalui paksaan atau kekuasaan,” tulis Rachland Nashidik dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @rachlannashidik diunggah pada Rabu, 19 Januari 2022.

Baca Juga: 5 Drama Korea yang akan Tayang di Netflix pada 2022 Mendatang!

“Hate speech (ujaran kebencian) bukan cuma bacot kotor atau makian,” sambung politisi asal Partai Demokrat.

Sementara itu, politisi asal Partai Golkar yang juga sebagai anggota DPR RI Dedi Mulyadi pun memberikan tanggapan terhadap pernyataan Arteria Dahlan yang menimbulkan kontroversi tersebut.

Dalam tanggapannya, Dedi Mulyadi hanya memberikan tanggapan singkat dalam bahasa Sunda seperti ini.

Baca Juga: Buntut Kasus Pencemaran Nama Baik Anak Ahok, Ayu Thalia Ditetapkan Sebagai Tersangka

“Kang Arteria Dahlan ulah sok aya-aya wae atuh (jangan mengada-mengada saja),” pinta Dedi Mulyadi dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @DediMulyadi71 diunggah pada Rabu, 19 Januari 2022.

Kritikan politisi Golkar dan Demokrat. /Twitter/@rachlandnashidik dan @DediMulyadi7

Pada berita sebelumnya, politisi asal PPP yang juga sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bahkan mengancam akan menghadang Arteria Dahlan dengan mengerahkan santri dan kiai serta komunitas pesantren.

Apabila Arteria Dahlan tak segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang saat ini marah karena pernyataannya yang dianggap publik mendiskriminasikan suku Sunda.

Baca Juga: Buntut Kasus Pencemaran Nama Baik Anak Ahok, Ayu Thalia Ditetapkan Sebagai Tersangka

“Pernyataan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan telah mengusik warga Sunda. Saya Panglima Santri yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menuntut agar Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada warga Sunda,” pinta Uu Ruzhanul Ulum dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu, 19 Januari 2022.

“Saya akan kerahkan para santri dan kiai sebagai komunitas pesantren, karena sudah mengusik kami warga Sunda,” sambung politisi asal PPP yang akrab disapa Kang Uu.

Untuk diketahui, dalam rapat Komisi III DPR RI bersama Kejaksaan Agung di DPR. Arteria Dahlan sempat meminta salah satu Kajadi diganti, karena berbicara atau menyelipkan kata-kata dalam bahasa Sunda saat raker atau rapat.

Baca Juga: 8 Hal Menarik yang Akan Terjadi di Anime Attack on Titan Season 4 Part 2 Episode 3, Adanya Teriakan Zeke

“Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung). Ada Kajati yang dalam rapat dan raker itu ngomong menggunakan bahasa Sunda, diganti pak itu (Kajati tersebut),” pinta Arteria Dahlan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @DediMulyadi71 Twitter @rachlannashidik

Tags

Terkini

Terpopuler