PR TASIKMALAYA - Politisi PKS Mardani Ali Sera menanggapi ucapan Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengenai dirinya yang menolak jika nanti pemimpin Indonesia pengganti Jokowi adalah seorang pembohong.
Mardani Ali Sera menganggap ucapan Giring Ganesha adalah hal yang biasa saja.
Menurut Mardani Ali Sera, semua orang punya hak untuk bersuara termasuk Giring.
Diketahui bahwa Giring mengungkapkan bahwa ia menolak jika nanti yang menggantikan Jokowi adalah seorang pembohong.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah 23 Daerah di Indonesia Diprediksi Akan Tenggelam?
Hal itu diungkapkan Giring pada saat sambutan ulang tahun PSI yang ketujuh pada Rabu kemarin, 22 Desember 2021.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” katanya.
Meski tidak menyebutkan nama, banyak pihak menyangka orang yang dimaksud Giring dipecat Jokowi adalah Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Dugaan itu muncul karena pada September lalu, Giring pernah menulis pada akun twitternya yang mengatakan bahwa Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Berhasil ‘Balas Dendam’ ke Twitter Lewat Gelar Terbaru Ini!
Menanggapi hal tersebut, Mardani Ali Sera mengatakan pada cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera pada 23 desember bahwa Anies Baswedan santai saja.
Mardani Ali Sera mengingatkan kepada giring bahwa ia selayaknya harus berhati-hati dalam menuduh orang.
Menurut Mardani Ali Sera, tuduhan itu bisa saja berbalik.
"Biasa saja. Semua punya hak untuk bersuara. Dan Mas @aniesbaswedan santai aja. Balas saja dengan prestasi & kinerja. Pesan saya, hati-hati menuduh orang, nanti bisa berbalik. Plus kita isi ruang publik dengan kontestasi karya dan gagasan. Jangan tuduhan & fitnah," tulisnya.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Tangerang 24 dan 27 Desember 2021, Tersedia Dosis 1 dan 2
Mardani menegaskan kembali untuk jangan asal dalam memberikan tuduhan dan fitnah.
Sebelumnya, pada acara HUT PSI ketujuh, Giring berpendapat kemajuan Indonesia bisa terancam.
Ancaman tersebut jika nanti yang menggantikan Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pilkada.***