PIKIRAN RAKYAT - Beredar video seseorang yang diduga pejabat membentak warga yang sedang memberikan bantuan distribusi logistik bagi warga terkena banjir di daerah Tangerang.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun twitter @Oji4712, video berdurasi 39 detik diunggah pada Jumat 3 Januari 2020 kemarin.
"Cerita dibalik bencana banjir: ada yang kerja tanpa pamrih, ada pejabat yang cuma cari muka," tulis pemilik akun twitter @Oji4712.
Dalam percakapan di video, pria bertopi hitam tersebut terlihat membentak pemuda berbaju merah muda yang sedang menggenggam secarik kertas.
Ia menanyakan pada si pemuda terkait bantuan logistik apa yang ia bawa untuk membantu warga setempat.
Baca Juga: PT KAI Sediakan Rail Clinic Peduli Banjir untuk Layani Pemeriksaan Kesehatan
"Jangan ngatur-ngatur sendiri. Ada kita, polisi, pak lurah, semua bertanggung jawab. Kita dari pagi sampe malem disini, Anda baru dateng udah ngatur gabawa bukti apa-apa. Bawa bukti enggak?," ucap pria berbaju biru yang diduga merupakan seorang pejabat setempat.
Warga sekitar hanya menyaksikan perdebatan tersebut, terlihat datang wanita berkerudung menghampiri si pemuda dengan mengelus-elus dadanya karena ikut terpancing emosi.
Baca Juga: 5 Penanganan Pertama Pasca Mobil Terendam Banjir
Video yang sudah ditonton hampir 930.000 kali ini telah dibagikan sebanyak 29.000 kali.
Video ini juga menuai reaksi geram dari penggunna Twitter lain.
"Pak @Ariefwismansyah, ada petugas sok kuasa di depan rakyat yang sedang kesusahan, marah-marah kepada relawan yang dengan ikhlas membantu kesulitan rakyat. Apakah yang begini kualitas pemerintah Kota Tangerang?," tulis pemilik akun twitter @wdtu.
"Kalo emang bener itu Camat Ciledug atau pejabat apa aja, copot aja pak. Dateng telat, malah marah-marah. Cari muka aja," tulis pemilik akun twitter @rectoversa.
Baca Juga: Korban Banjir Kehilangan Surat Berharga, Arsip Nasional Republik Indonesia Buka Layanan Restorasi
Diketahui, pemuda tersebut merupakan relawan yang merupakan warga setempat yang siaga membantu di Perumahan Wisma Tajur Tangerang RW 07 yang menjadi salah satu langganan banjir terparah.***