PR TASIKMALAYA - Kali ini Presiden Jokowi yang melakukan penanaman di bawah hujan deras, usai sebelumnya Puan Maharani menjadi sorotan lantaran melakukan penanaman padi di bawah guyuran hujan deras.
Presiden Jokowi ditemani para petani menanam cabai saat hujan deras.
Bahkan Presiden Jokowi pun menggunakan sebuah payung untuk menghindari hujan deras yang turun saat menanam cabai di daerah Wonosobo.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Presiden Jokowi dengan menggunkan celana berwarna hitam dan kemeja berwarna putih tengah berada di tengah sebuah lahan pertanian.
Baca Juga: 25 Link Twibbon Hari Bela Negara, Rayakan Momentum 19 Desember 2021!
Tampak Presiden Jokowi berjongkok di depan bedengan tanah tertutup mulsa yang sudah memiliki lubang tanam.
Ditemani sebuah payung berwarna hitam yang mengamankannya dari cucuran hujan deras dan seorang lelaki yang memakai jas hujan, Presiden Jokowi tampak memasukan sebuah biji dari bibit cabai.
Kehadiran Jokowi di Desa Lamuk, Kecamatan Kalijajar Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pun disambut gembira oleh para petani.
Baca Juga: Irvan Buat Jessica Masuk ke Keluarga Al Fahri, Simak Ikatan Cinta Hari Ini 15 Desember 2021
Salah seorang petani pun mengaku pada Presiden Jokowi bahwa permasalahan yang dirasakan yakni terkait dengan pasca panen dari tanaman cabai.
"Alhamdulillah sudah cukup bagus kalau untuk pemeliharaan," ujarnya.
"Cuma pada pascapanen kita kebingungan dengan harga," sambungnya.
Baca Juga: Guru di Amerika Serikat Ini Berhubungan Intim dengan Siswa, Video Beredar di Snapchat
Diakui oleh petani tersebut bahwa salah satu program yakni food estate membuat sebuah solusi dalam menangani kebingungan yang dirasakannya.
"Sekarang dengan adanya food estate ini, kami alhamdulillah sanagt didukung pak," jelasnya.
"Dibeli untuk harga sekarang di angka Rp15.000 per kilonya," sambungnya.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Aries, Taurus dan Gemini 15 Desember 2021: Ada yang Gelisah!
Kepada Presiden Jokowi, petani tersebut menjelaskan bahwa dirinya yang didampingi program food estate dapat mencapai lebih dari 7 ton pada satu hektar bidang tanah.
"Kalau dulu per hektar, hanya sekitar 6-7 ton," ungkapnya.
"Sekarang karena didampingi oleh program food estate, bisa mencapai 8 ton per hektarnya," sambungnya.
Dalam kondisi masih hujan deras, petani menjelaskan bagaimana saat ini pengelolaan pertanian sudah mengurangi penggunaan bahan kimia yang bisa berdampak pada lingkungan.
Baca Juga: Kekerasan Berbasis Gender Online, Wanita Malaysia ini Dilecehkan Pengguna Twitter, Ini Ceritanya
"Sementara perhitungan kami, dari biaya produksi sudah ringan, karena penggunaan kimia sudah dikurangi," ujarnya.
"Kemudian tidak begitu besar, artinya di angka yang cukup rendah untuk HPPnya," sambungnya.
Hal tersebut membuat para petani berterima kasih secara langsung kepada Presiden Jokowi yang telah hadir hingga memunculkan sebuah program yang berguna.
Baca Juga: Kekerasan Berbasis Gender Online, Wanita Malaysia ini Dilecehkan Pengguna Twitter, Ini Ceritanya
"Adanya program food estate ini, kami sangat berterima kasih," jelasnya.
"Karena kegiatan sehari-hari menanam dan menanam terus," sambungnya.***