BNPB Laporkan Ada 43 Korban yang Meningggal Akibat Letusan Gunung Semeru

9 Desember 2021, 20:09 WIB
BNPB melaporkan adanya korban tambahan yang meninggal dunia akibat dari meletusnya Gunung Semeru. /Instagram/@bpptkg

PR TASIKMALAYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan akibat dari meletusnya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

BNPB telah melaporkan tentang menambahnya korban yang meninggal dunia akibat awan panas dan guguran letusan Gunung Semeru.

Dalam lima hari setelah meletusnya Gunung Semeru, BNPB telah melaporkan ada tambahan korban yang meninggal menjadi 43 orang.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menerangkan bahwa jumlah korban yang meninggal akibat letusan Gunung Semeru telah bertambah empat orang.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Jempol Cenderung Memengaruhi Hidup Seseorang, Salah Satunya Beruntung

"Rangkuman laporan dari tim pencarian dan pertolongan di lapangan per pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal dari Gunung Semeru bertambah empat orang, sehingga totalnya menjadi 43 orang," terang Abdul Muhari.

Diketahui PikiranRakyat - Tasikmalaya.com dari Antara, Abdul Muhari yang sering dipanggil dengan Aam itu juga mengatakan dari tim gabungan masih melakukan pencarian di beberapa lokasi.

Lokasi yang masih di lakukan pencarian dan pertolongan oleh tim gabunngan, yakni seperti Curah Kobokan, Kajar Kuning, Kambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng, dan Kebondeli Selatan.

Sementara dari tim lainnya juga melakukan pembersihan dan aksesmen lanjutan yang berfokus di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh.

Baca Juga: Bukan Yosef, Ternyata Sosok Ini yang Minta Pendampingan Hukum Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Namun segala kegiatan yang dilakukan oleh seluruh tim yang dilakukan sejak pukul 05.30 WIB sempat terhentikan, karena telah terlihat gumpalan awan hitam dan mendung di sekitar wilayah Curah Kobokan.

Aam juga menjelaskan terkait jumlah korban yang terluka, dimulai korban yang mengalami luka berat dan luka sedang.

Diketahui sekitar ada 104 korban yang mengalami luka-luka, 32 orang mengalami luka berat, dan 82 mengalami luka sedang.

"Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang, yang mana sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang," ucap Aam.

Baca Juga: BUMN Kerja Sama dengan KPK untuk Memberantas Korupsi, Erick Thohir: Penindakan Saja Tidak Cukup

Selain itu, telah dilaporkan bahwa jumlah tempat pengungsian juga mengalami peningkatan menjadi 121 tempat.

Di mana 121 tempat pengungsian tersebut terbagi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Pronojiwo ada 10 tempat pengungsian, yang ditempati 525 jiwa.

Sementara di kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Candipuro 10 tempat/2.331 jiwa, Kecamatan Pasisiran 4 tempat/1.307 jiwa,Kecamatan Lumajang 11 tempat/335 jiwa, Kecamatan Tempeh 13 tempat/640 jiwa, Kecamatan Suodono 9 tempat/204 jiwa, Keccamatan Senduro 4 tempat/ 66 jiwa, dan Kecamatan Sumbersuko 7 tempat / 204 jiwa.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler