PR TASIKMALAYA – Dalam akun Twitter pribadinya Kemal Palevi memberikan tanggapan terhadap apa yang dilakukan Risma.
Kemal Palevi menyinggung perihal Risma yang memaksakan seorang anak Tunarungu berbicara.
Menurut Kemal Palevi, apa yang dilakukan oleh Risma seperti dirinya ketika berada di Podcast Ancur.
“Bu Risma kenapa jadi kayak gue di Podcast Ancur (dengan emot sedih), kalau habis lempar punchline, nyapu sendiri (emot sedih),” cuit Kemal Palevi, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @kemalpalevi.
Baca Juga: Update Covid-19 Jawa Barat Jumat 3 Desember 2021: Kasus Positif Bertambah Sebanyak 29 Orang
Perlu diketahui, Podcast Ancur sendiri merupakan sebuah podcast yang mengambil tema komedi yang disiarkan di platform audio streaming Spotify.
Nama Podcast Ancur sendiri berasal dari singkatan yaitu Andai Curhat.
Dalam Podcast Ancur tersebut Kemal beserta yang lainnya akan membicarakan tentang hal-hal yang viral, dimana obrolan di sana pun mengalir seperti sedang berada dalam tongkrongan.
Baca Juga: Shireen Sungkar Salah Sebut Nama Rayyanza, Netizen Ramai Ingatkan Ini
Kemal Palevi pun melanjutkan bahwa yang seharusnya seperti itu cukup dirinya saja Risma jangan sampai demikian.
“Cukup saya aja buu yang begitu, Ibu jangan (emot sedih),” cuit Kemal Palevi di akun Twitternya.
Dalam acara Hari Disabilitas Internasional tersebut, Risma mendapatkan teguran dari salah satu perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) oleh Stefanu.
Baca Juga: Ini Lineup Artis Pertama di KBS Song Festival 2021, Ada Stray Kids dan Red Velvert
Menurutnya anak Tuli memang membutuhkan alat pendengar tetapi tidak untuk dipaksakan berbicara juga.
Disamping itu Stefanu mengungkapkan pentingnya bahasa isyarat bagi dirinya dan teman-temannya.
Menteri Sosial pun menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghilangkan bahasa isyarat.
Hanya saja Risma memang mengakui bahwa dirinya memaksakan anak Tunarungu berbicara.
Karena ada hal yang ingin diajarkan oleh Risma kepada mereka yang menggunakan alat bantu pendengar, sebab tidak hanya orang Tuli saja yang menggunakannya.
Risma pun mengungkapkan alasannya tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pemberian Tuhan kepada umat manusia.
“Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita,” ungkap Risma.***