PR TASIKMALAYA – Menteri Sosial Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma, kembali lagi mendapatkan sorotan publik.
Hal ini lantaran, Risma melakukan pemaksaan kepada Anak Tunarungu untuk berbicara tanpa menggunakan alat bantu.
Terkait hal ini Jubir Muda PAN memberikan kritik terhadap apa yang dilakukan oleh Risma.
Diketahui, Risma sendiri memaksa Anak Tunarungu berbicara, ketika sedang merayakan Hari Disabilitas Internasional.
Baca Juga: Hiatus 4 Tahun, Sammo Hung Putuskan Kembali Berakting: Saya Tidak Punya Uang!
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @Official_PAN, dalam akun Twitternya Jubir Muda PAN yang diwakili Siti Maidina, memberikan kritikannya kepada Risma.
Menurutnya apa yang dilakukan oleh Risma pada Hari Disabilitas Internasional tersebut, adalah tindakan yang tidak tepat.
“Mohon empati Ibu untuk teman-teman kita, kelompok Difabel,” ungkap Jubir Muda PAN.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Jakarta 4 Desember 2021, Khusus Dosis 2
Meskipun niat Risma baik tapi menurutnya apa yang dilakukannya tersebut tidaklah tepat.
“Setiap anak disabilitas, memiliki metode dan caranya sendiri untuk bersosialisasi dan berkomunikasi,” ungkap Jubir Muda PAN.
Karena itulah setiap anak disabilitas tidak bisa dipaksakan untuk melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Mengintip Menu Makan Malam Favorit Pangeran George yang Disebut Kekinian
Yang membuat ini menjadi lebih mirisnya lagi hal ini dilakukan oleh Risma di depan banyak orang.
Sebelumnya beredar video terkait Risma yang sedang memaksakan anak Difabel untuk berbicara tanpa alat bantu.
Apa yang dilakukan oleh Risma tersebut, sempat mendapatkan teguran juga dari perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) oleh Stefanu.
Baca Juga: 3 Zodiak yang Dikenal Sebagai Pencinta Hewan, di Antaranya Ada Gemini
Dalam kesempatan tersebut Stefanu menjelaskan kepada Risma, anak tuli itu memang membutuhkan alat bantu untuk mendengar, tapi tidak untuk dipaksa berbicara juga.
Bahkan lebih dari itu dirinya juga sempat kaget, terhadap apa yang disampaikan oleh Menteri Sosial tersebut.
Terkait hal ini Risma pun mengungkapkan tujuannya, karena menurutnya hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia.***