PR TASIKMALAYA - Indonesia saat ini sedang mengikuti acara Conference of the Parties ke 26 (COP26), di Glasgow, Skotlandia.
Acara tersebut mempertemukan seluruh pemimpin di dunia untuk membahas mengenai perubahan iklim global yang saat ini sedang terjadi.
COP26 telah berlangsung dari tanggal 31 Oktober kemarin, dan acara tersebut akan diselenggarakan hingga tanggal 12 November 2021 mendatang.
Adapun tujuan diadakannya COP26 ini mencakup beberapa hal, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan instagram @kemenkeuri pada 3 November 2021.
"Bukan hanya perkara Covid-19 yang kita hadapi, perubahan iklim global-pun juga harus diatasi, Kali ini Indonesia akan berperan aktif mendorong dunia mencapai target pengendalian perubahan iklim global melalui Conference of the Parties ke-26 (COP26), di Glasgow, UK." tulis akun instagram @kemenkeuri.
Tujuan dari kegiatan COP26 yaitu:
1. Mempercepat aksi dan upaya menuju Net Zero Emission (NZE) dengan salah satunya menjaga suhu global idela sebesar 1,5 derajat celcius.
2. Memastikan warga dunia dan habitat alam dapat beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
3. Memobilisasi pendanaan khususnya meminta pertanggung jawaban negara maju untuk memenuhi komitmen mereka dalam memobilisasi USD 100 Miliar per tahun pada tahun 2020.
4. Mendorong negara, entitas bisnis, masyarakat sipil, dan warga negara bersama-sama mewujudkan Parsi Greement.
Acara tersebut tentunya merupakan sebuah acara besar bagi seluruh dunia khususnya Indonesia.
Hal itu karena dalam acara tersebut terlihat fokus utamanya adalah untuk melestarikan kembali alam yang telah rusak.
Perubahan suhu dan juga dengan semakin majunya teknolgi, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi alam saat ini sangat mengkhawatirkan dan sudah semestinya kita harus dapat berubah dan berbenah.
"Sebanyak 114 pemimpin negara mengambil langkah maju yang penting pada pertemuan kali ini, dengan berkomitmen untuk menghentikan dan mengembalikan hilangnya hutan dan degradasi lahan pada tahun 2030" dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi unfccc.int, pada tanggal 2 November 2021.
Janji tersebut didukung dengan sejumlah dana sebesar 12 miliar dollar Amerika Serikat untuk publik, dan juga 7,2 miliar dolar untuk pendanaan swasta.
Baca Juga: Dihipnotis Uya Kuya, Ridho Ilahi Bongkar Tabiat Dinar Candy yang Tidak Disangka Kebanyakan Orang
Dalam kesempatan tersebut, para negara mendukung 85 persen hutan dunia, dengan area seluas lebih dari 13 juta mil persegi yang dapat menyerap sekitar sepertiga karbondioksida global, yang dilepaskan setiap tahunnya.
Presiden COP26, Alok Sharma mengatakan jika hutan adalah pertahan terbaik.
"Hutan adalah salah satu pertahanan terbaik kita terhadap bencana perubahan iklim, dan penting untuk menjaga suhu agar tetap 1,5 derajat, komitmen bersejarah ini akan membantu mengakhiri dampak deforestasi yang menghancurkan," katanya.
Baca Juga: Jelang BRI Liga 1 Persib vs Persela, Robert Alberts: Mental Pemain Terus Dijaga.
Diharapkan dengan adanya acara tersebut dapat berdampak baik bagi kelestarian alam dunia, terlebih bagi Indonesia sendiri yang merupakan negara tropis dan memilik sejumlan kawasan hutan yang masih terhampar luas.***