Dapat Reaksi Publik, PT Kimia Farma Akhirnya Tunda Penjualan Vaksin Covid-19

12 Juli 2021, 13:55 WIB
ILUSTRASI - PT Kimia Farma akhirnya menunda penjualan vaksin Covid-19 usai publik tidak setuju dengan penjualan vaksin Sinopharm sebagai vaksin swasta.* /Sumber: Pixabay/alirazagurmani9272

PR TASIKMALAYA - PT Kimia Farma akhirnya menunda penjualan vaksin Covid-19 akibat reaksi publik yang tak setuju dengan kebijakan itu.

Menurut juru bicara PT Kimia Farma, Ganti Winarno Putro, perusahaan akan berfokus untuk mempersiapkan program terlebih dahulu.

Sebelumnya, PT Kimia Farma berencana menjual vaksin Sinopharm sebagai program vaksinasi swasta pada Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: Posting Foto dan Ucapan kepada Rizky Billar, Lesti Kejora: Barakallah Fi Umrik Orang Baik

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Straits Times, rencana itu dipenuhi dengan pertanyaan tentang mengapa vaksin dijual dan mengapa perusahaan diizinkan mengambil untung.

Kebijakan untuk menawarkan vaksin Covid-19 gratis telah digagas oleh pemerintah Indonesia melalui program publik.

Vaksinasi Covid-19 secara gratis itu diselenggarakan oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin).

Baca Juga: Bulan Kelahiran Ungkap Sisi Gelap Kepribadian Kamu, Salah Satunya Balas Dendam

Program tersebut berskema gotong-royong, karena dibiayai oleh perusahaan yang berpartisipasi untuk melakukan vaksinasi kepada karyawannya.

Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengungkap, program vaksin gotong-royong itu memiliki kouta berlebih, maka dari itu PT Kimia Farma memutuskan berniat menjualnya.

"Tujuannya untuk memperluas akses masyarakat agar mendapatkan vaksin dosis pertama," ucap Bambang Heriyanto.

Baca Juga: Shireen Sungkar Panik, Mertua Jatuh hingga Curiga Sang Anak yang Idap Speech Delay

Bambang menambahkan, membeli vaksin bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang belum tercakup program pemerintah untuk vaksin gratis.

Indonesia saat ini berjuang untuk menangkal sebaran virus Covid-19 varian delta agar tidak semakin merebak.

Walaupun saat ini pemerintah telah menyuntikkan satu juta vaksin, tetapi sekitar lima puluh satu juta dosis vaksin yang diberikan hanya mampu mencakup sepersepuluh dari populasi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Bulan yang Anda Pilih Ungkap Keinginan Tersembunyi Anda Dalam Hidup

Saat ini, PT Kimia Farma berniat menjual vaksin di beberapa kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali pada tahap pertama.

Diketahui, PT Kimia Farma telah menyiapkan lima ribu dosis vaksin di setiap klinik dengan total kapasitas 1.700 orang per hari.

Sebagaimana diatur oleh Kementerian Kesehatan, harga per vaksinya dipatok sekitar Rp879.140 rupiah untuk dua dosis lengkap.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler