Megawati Ditemani Prabowo Subianto Meresmikan Patung Soekarno: Bung Karno Tidak Tahu Cara Menunggang Kuda

7 Juni 2021, 09:20 WIB
Megawati dan Prabowo Subianto turut dalam meresmikan patung Soekarno dan membahas soal perang gerilya. /Foto: IG @kemhanri./

PR TASIKMALAYA – Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Soekarno yang sedang menunggang kuda di kompleks Kementerian Pertahanan.

Saat meresmikan patung Soekarno, Megawati berpesan agar seluruh prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia) tidak melupakan strategi Perang Gerilya.

Ketika menjabat sebagai presiden kelima Negara Kesatuan Republik Indonesia, Megawati selalu berpesan kepada Panglima TNI untuk memastikan materi perang gerilya ada di kurikulum pendidikan ketentaraan.

Baca Juga: Hari Lahir Soekarno 6 Juni, Berikut Asal Muasal Nama Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PDIP pada Minggu, 6 Juni 2021 gerilya sendiri merupakan taktik perang serang kilat, dan mundur secepatnya.

"Saya selalu diingatkan ayah saya, betapa pentingnya generasi militer itu mengingat strategi perang gerilya," kata Megawati.

"Bila dibayangkan dengan bambu runcing dan bantuan rakyat, dapat merebut kemerdekaan kita, hingga sampai sekarang ini kita diakui sebagai sebuah bangsa merdeka," kata Megawati.

Baca Juga: Mochtar Kusumaatmadja Meninggal Dunia, Mahfud MD: Mantan Menteri yang Cemerlang Telah Berpulang

Megawati menegaskan bahwa pembangunan pertahanan, dan ketahanan nasional Indonesia merupakan tugas Ibu Pertiwi sebagai penjaga perdamaian dunia.

"Tetapi kita justru sebagai bangsa Indonesia selalu menjaga perdamaian dunia," ucap Megawati.

Mengenai peresmian patung Soekarno menunggang kuda itu sendiri, Megawati berujar hal tersebut untuk mengingatkan bangsa Indonesia untuk tetap memiliki kepribadian bangsa.

Baca Juga: Sebut Mahfud MD Dalam Cuitannya, Andi Arief: Menkopolhukam Sebetulnya Bisa Jadi Jembatan

Adapun latar belakang narasi historis patung berkuda Soekarno itu dijelaskan oleh Megawati maupun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dari sisi Megawati, ayahnya tersebut dinyatakan oleh dirinya hanya pernah naik kuda sebanyak satu kali seumur hidupnya.

Prabowo Subianto menjabarkan bahwa Soekarno berlatih naik kuda selama tiga hari karena diminta oleh pimpinan TNI di tahun 1946 untuk menghadiri peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang pertama.

Baca Juga: Prof. Mochtar Kusumaatmadja, Konseptor Wawasan Nusantara dan Mantan Menteri di Era Soeharto Tutup Usia

"Saya dengar ceritanya dari ibu saya, waktu itu sangat panik. Karena seperti apa yang dikatakan Bung Karno tidak tahu bagaimana menunggang kuda," kata Megawati.

"Karena sebagai presiden pada waktu itu, ini menurut cerita ibu saya, maka beliau minta untuk dicarikan kuda yang jinak,” ucap Megawati menyambung.

Mendengar cerita dari Fatmawati Soekarno itu, Megawati lantas tersenyum dengan kuda jinak yang ditunggangi oleh ayahnya.

“Saya tak tak dapat membayangkan mendengar cerita ibu saya itu, bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya itu jinak. Tentu seharusnya, kudanya yang garang ya,” ujar Megawati sambil tersenyum.

Baca Juga: Gawat! 9 Golongan ini Dipastikan Gagal Mendapatkan Kartu Prakerja Gelombang 17

"Disebut Angkatan Perang pada waktu itu dan sekarang menjadi Tentara Nasional Indonesia," tutur Megawati.

Tidak lupa istri dari mendiang Taufik Kiemas ini mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Menteri Pertahanan dan sekaligus sahabat saya terima kasih atas peresmian patung Bung Karno ini," kata Megawati menutup.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: pdiperjuangan.id

Tags

Terkini

Terpopuler