PR TASIKMALAYA - Eks Juru Bicara KPK, Febri Diansyah turut mengomentari polemik tes Wawasan Kebangsaan bagi pegawai KPK.
Febri Diansyah menilai yang tidak memiliki Wawasan Kebangsaan itu adalah para koruptor.
Bukan pegawai KPK yang terus memburu para koruptor.
Baca Juga: Kedua Orangtua Bercerai, Anak Sulung Bill Gates dan Melinda Gates Buka Suara
Febri Diansyah menyampaikan hal tersebut di akun Twitter-nya pada Selasa, 4 Mei 2021.
"Yang tidak berwawasan kebangsaan itu ya koruptor, bukan para pemburu koruptor," cuit Febri Diansyah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @febridiansyah.
Menurut Febri Diansyah, koruptor telah mencuri hak rakyat.
Baca Juga: Segera Klaim Hadiah Gratisnya! Simak 10 Kode Redeem Mobile Legends (ML) Hari Rabu, 5 Mei 2021
Sehingga dia mempertanyakan Wawasan Kebangsaan dari para koruptor.
"Negeri ini dieksploitasi. Dihisap. Hak rakyat dicuri," tulis Febri Diansyah.
"Wawasan kebangsaan seperti apa yang dimiliki koruptor?" sambungnya.
Baca Juga: Usai Putus, Papa Amanda Manopo Pakai Motor Mahal Billy Syahputra, Angelica Manopo: Aku Kaget
Di sisi lain, eks Jubir KPK juga mempertanyakan terkait kabar akan dipecatnya puluhan pegawai KPK dengan alasan tidak lolos tes Wawasan Kebangsaan.
Padahal menurutnya, mereka terus berusaha melawan korupsi.
"Tapi mereka yang teguh melawan korupsi justru disingkirkan dengan alasan tidak lolos tes wawasan kebangsaan?" ungkap Febri Diansyah.
Baca Juga: Jadwal Acara di Trans TV, MNC TV, dan NET TV Hari Rabu, 5 Mei 2021: Ada Film The November Man
Diketahui, publik saat ini tengah ramai membicarakan tes Wawasan Kebangsaan bagi pegawai KPK.
Tes Wawasan Kebangsaan itu dilakukan untuk peralihan status pegawai KPK ke Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tes dan juga peralihan status itu sebagai salah satu dampak dari revisi UU KPK.
Dalam tes tersebut, sejumlah penyidik atau pegawai utama KPK dikabarkan tidak lolos tes Wawasan Kebangsaan.
Bahkan dikabarkan mencapai sekitar 75 pegawai yang tidak lolos, salah satunya penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Akibatnya, Novel Basewan dan puluhan lainnya terancam dipecat dari KPK.***