PR TASIKMALAYA - Komisaris Ancol Geisz Chalifah mengomentari soal kerumunan yang terjadi di Tanah Abang beberapa hari lalu.
Geisz Chalifah menyebutkan banyak anggota DPRD DKI Jakarta yang mengkritik keras soal kerumunan di Tanah Abang.
Soal kerumunan di Tanah Abang ini, Geisz Chalifah ungkap dalam akun Twitter pribadinya pada Senin 3 Mei 2021.
Baca Juga: Cerita Masa Kecil dengan Pandji Pragiwaksono, Sule Akui Konsumsi Obat Batuk untuk Mabuk
"Anggota DPRD DKI MENGKRITIK KERAS Kerumunan Tanah Abang. Lalu bicara mestinya, mestinya, mestinya," ungkapnya.
Akan tetapi Geisz Chalifah juga menyinggung soal Menteri yang menyuruh masyarakat untuk tetap belanja.
"Lupa ya ada Menteri yang nyuruh belanja," singgungnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twitter @GeiszChalifah.
Baca Juga: Viral di TikTok, Lirik Lagu Homage - Mild High Club
Menurutnya masyarakat telah melakukan apa yang disuruh Menteri tersebut.
Pasalnya Tanah Abang merupakan pasar grosir yang diminati masyarakat untuk belanja.
"Tanah Abang itu pasar, orang datang belanja ga diundang buat nyambut ga dikasih hadiah," ungkapnya.
Baca Juga: Pasha Ungu Balas Telak Iis Dahlia Usai Insiden 'Turun Panggung': Saya kan Tidak Pernah Komplain
"Faham sampai disitu?" tutupnya.
Sebelumnya, pemerintah telah melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 2021.
Sehingga, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengajak dan berharap masyarakat untuk berbelanja untuk menyambut Lebaran Idul Fitri.
Baca Juga: Taemin SHINee Umumkan Tanggal Resmi Perilisan ‘Advice’, Dipastikan Rilis Sebelum Pergi Wamil
Hal tersebut dimaksud Sri Mulyani untuk menggerakan perekonomian masyarakat.
Hal ini juga untuk mendorong konsumsi rumah tangga agar dapat meningkatkan ekonomi pada kuartal kedua 2021.
Pasar Tanah Abang pun didapati terjadi kerumunan sehingga tidak dapat menerapkan protokol kesehatan pada Sabtu 1 Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo Senin, 3 Mei 2021: Ambil Keputusan dalam Percintaan
Hal tersebut pun menarik perhatian banyak masyarakat pasalnya pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir.
Tak sedikit juga masyarakat membandingkannya dengan kasus di India.***