Sebut Gempa Malang 'Alarm', Daryono: Ancaman Sumber Gempa Subduksi Lempeng Selatan Jawa adalah Benar

10 April 2021, 21:25 WIB
Staf BMKG Daryono menyebut jika gempa di Malang sebagai alarm soal ancaman sumber gempa subduksi lempe selatan.* /BNPB

PR TASIKMALAYA - Staf Badan Klimatologi, Meterorolgogi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, gempa bumi di Malang merupakan alarm bagi masyarakat Indonesia.

Daryono mengungkapkan, gempa bumi di Malang menunjukkan, ancaman sumber gempa subduksi lempeng selatan jawa adalah benar dan bukan omong kosong belaka.

“Gempa Selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa subduksi lempeng selatan jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar,” ujar Daryono melalui akun Twitternya @DaryonoBMKG sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Sabtu, 10 April 2021.

Baca Juga: Ngaku Banyak Ancaman Selama Jadi Jurnalis, Najwa Shihab: Bukan Takut, Tapi Males Aja

Atas terjadinya gempa yang destruktif tersebut, Daryono tak lupa mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya di sekitar wilayah lempeng Selatan Jawa untuk senantiaa waspada.

“Kita patut waspada,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,7 di barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 10 April 2021 pada pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Dokter Ungkap Manfaat Kurma dan Madu Saat Dikonsumsi Ketika Berpuasa

Baca Juga: BMKG Ungkap 8  Fakta Gempa Selatan Jawa Timur yang Terjadi Hari ini 10 April 2021

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 25 kilometer (km) dibawah permukaan laut dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa berpusat di laut 90 km arah barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, 95 km tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, 190 KM barat daya Surabaya, Jatim, dan 700 KM tenggara Jakarta, Indonesia juga terasa di beberapa wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Meski tak berpotensi tsunami, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Jawa Timur dan wilayah lain yang terdampak gempa, untuk mewaspadai potensi longsor dan banjir bandang bila terjadi hujan.

Baca Juga: Tukang Gali Kubur Dapat Priotritas Vaksinasi Covid-19 dari Kapolda Metro Jaya

Pasalnya, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6 dapat membuat lereng-lereng atau batuan menjadi agak rapuh sehingga dapat memicu terjadinya hidrometeorologi.

Seperti bencana longsor dan banjir bandang sebagaimana tejadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.

Dwikorita menyebut, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat di Jawa Timur sehingga masyarakat dapat terus waspada dengan kemungkinan bencana alam yang akan terjadi.

Baca Juga: Waspada Penipuan Phishing Berkedok Hadiah PlayStasion 5, Bisa Curi Data Pribadi

Adapun wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan lebat adalah wilayah  Jombang (di Bandarkedungmulyo), Mojokerto, Pasuruan, Bondowoso dan Jember.

Kemudian, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Gresik, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Probolinggo, Tulungagung, Ponorogo dan Purwosari (Kabupaten Pasuruan).***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA Twitter @DaryonoBMKG

Tags

Terkini

Terpopuler