Sambutan Seniman Yogya Disebut Sindiran untuk Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Petruk Tokoh Sakti

13 Maret 2021, 11:26 WIB
Ferdinand Hutahaean menyebut tarian sambutan seniman Yogya bergaya Petruk bukan merupakan sindiran bagi Presiden Jokowi.* //kolase foto instagram.com/@Ferdinand_Hutahaean/@jokowi

PR TASIKMALAYA - Beredar video tarian sambutan seniman Yogya untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat acara vaksin massal.

Namun, tarian sambutan seniman Yogya itu justru menjadi bahasan beberapa tokoh politik, di antaranya menyebut jika hal itu merupakan sindiran halus bagi Jokowi.

 

Akan tetapi, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi tarian sambutan untuk Jokowi untuk berbeda. 

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan, Geisz Chalifah: Kerja BuzzeRp Tak Ada Artinya

Ferdinand Hutahaean menyebut, tarian sambutan tersebut terkesan lebih menilai positif tokoh perwayangan, yang diketahui merupakan Petruk.

Ferdinand Hutahaean menuturkan bahwa Petruk merupakan Putra Semar yang sakti dan sering berkelana untuk menguji kesaktiannya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ferdinand Hutahaean dari akun Twitter miliknya pada 13 Maret 2021.

Baca Juga: Soal ‘Anjing Penjaga’, Teddy Gusnaidi: Bukan Tuannya, Tersisih karena Ada yang Lebih Galak

“Petruk adalah putra Semar tokoh punakawan budaya Jawa yang gemar bersenda gurau,” ujar Ferdinand Hutahaean dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun @ferdinandhaean3 pada 13 Maret 2021.

Feridnand Hutahaean pun menuturkan bahwa Petruk merupakan tokoh sakti yang sering berkelana.

Ferdinand Hutahaean menyebut tarian sambutan seniman Yogya bergaya Petruk bukan merupakan sindiran bagi Presiden Jokowi.* /Tangkapan layar Twitter @FerdinandHaean3

“Petruk adalah tokoh sakti yang sering berkelana uji tanding kesaktian,” ucap Ferdinand Hutahaean menambahkan.

Baca Juga: Sempat Beri Pesan, Almarhum Paman AHY ke Moeldoko: Kalau Tidak Bisa Memberi, Jangan Pernah Mengambil

Ferdinand Hutahaean menuturkan bahwa orang tidak paham bahwa kisah Petruk akan menilai sebagi sindiran.

“Orang yang tidak paham kisah Petruk tentu akan melihat itu sebagai sindiran,” papar Ferdinand Hutahaean.

Di akhir cuitannya, Ferdinand nampak berikan sindiran untuk orang yang tidak membaca kisah Petruk.

Baca Juga: Ancam Oknum yang Potong BST 2021, Ahmad Riza: Kita Akan Beri Sanksi Berat

“Kurang baca memang membuat manusia jadi lucu dan bodoh,” pungkas Ferdinand Hutahaean.

Di ketahui, Ferdinand menanggapi sebuah pemberitaan mengenai pernyatan dari Ekonom senior Rizal Ramli yang berikan tanggapan terhadap tarian petruk tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler