Akui Ditawari Rebut Partai Demokrat dan Jatuhkan AHY, Gatot Nurmantyo: Saya Dibesarkan SBY dan Jokowi

7 Maret 2021, 08:01 WIB
Gatot Nurmantyo mengaku sempat ditawati untuk merebut Partai Demokrat dan menjatuhkan AHY sebelum digelarnya KLB.* //Tangkapan layar YouTube Bang Arief

PR TASIKMALAYA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjawab tudingan dirinya yang digadang-gadang mendapat tawaran 'merebut' Partai Demokrat sebelum Moeldoko.

Gatot Nurmatyo mengakui bahwa dirinya mendapatkan tawaran untuk merebut kekuasaan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Partai Demokrat.

“Ada juga yang datang pada saya,” tutur Gatot Nurmantyo sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Bang Arief yang diunggah pada 6 Maret 2021.

Baca Juga: Diangkat Jadi ‘Ketum’ Demokrat di KLB, KSP Moeldoko Dinilai Tidak Memiliki Moral Politik dan Tak Paham Etika

Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa dirinya diajak untuk menjatuhkan AHY terlebih dahulu dan kemudian melakukan KLB.

“Wah menarik juga, bagaimana prosesnya,” ucap Gatot Nurmantyo menjelaskan dirinya saat diberikan tawaran merebut Partai Demokrat.

“Pak, nanti kita bikin KLB, ‘KLB terus gimana?’, visi yang dilakukan kita menurunkan AHY dahulu,” ucap Gatot Nurmantyo menjelaskan.

Baca Juga: Satpol PP DKI Jakarta Raih Penghargaan, Musni Umar: Apa Rahasianya? Tanya Anies

Gatot Nurmantyo pun saat ditawari menurunkan AHY dijelaskan prosesnya sama seperti apa yang telah terjadi saat ini.

“Kita buat mosi tidak percaya nanti AHY turun, setelah itu nanti pemilihan, bapak nanti begini, oh begitu ya ucap saya” kata Gatot Nurmantyo menjelaskan tawarannya.

“Lalu saya jelaskan, saya bisa naik bintang satu, bintang dua, tapi kalau saya langsung bintang tiga Presiden pasti tahu,” ungkap Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Akui Belum Ada Laporan Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud MD: Pengurus Resmi Itu AHY

Baca Juga: Mahfud MD Sebut KLB sebagai Masalah Internal Partai Demokrat, Benny K Harman: Aparat Negara Kawal KLB Ilegal

Baca Juga: Ungkit ‘Kader Korupsi’ Usai SBY Sebut 'KSP' di Nama Moeldoko, Teddy Gusnaidi: KPK Harus Bergerak Nih!

Gatot Nurmantyo menjelaskan perjalanannya saat dipercayakan mendapatkan jabatan oleh Presiden Republik Indonesia yang ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Gatot Nurmantyo pun menjelaskan dirinya dititipkan pesan oleh SBY untuk menjaga amanah dan mencintai prajurit.

“Apakah iya, saya dibesarkan oleh dua Presiden, satu Presiden SBY dan satu lagi Presiden Jokowi,” tandas Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Tidak Setuju Disebut Masalah Internal, Musni Umar: Mustahil Ada KLB Tanpa Keterlibatan Kekuasaan

Baca Juga: Bantah Ucapan Mahfud MD, Musni Umar: Ada Keterlibatan Kekuasaan, Beda Kasus Antara Gus Dur dan Cak Imin

Baca Juga: Pertanyakan Soal Partai Tidak Demokratis, Rizal Ramli: Feodal dan Nepotis, Bagaikan Perusahaan Keluarga

“Lalu saya membalasnya dengan mencokel anaknya, lalu nilai-nilai apa yang akan saya berikan kepada saya,” pungkas Gatot Nurmantyo.

Semenetara itu, seperti diketahui, kini Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Bang Arief

Tags

Terkini

Terpopuler