PR TASIKMALAYA – Politisi Muannas Alaidid menanggapi pernyataan Amien Rais yang melaknat Polri.
Muannas Alaidid menanggapi Amien Rais yang menilai ketidak hadiran Polri saat sumpah mubahalah peristiwa KM 50.
Akan tetapi, Muannas Alaidid merasa kasihan dengan Amien Rais yang sudah tua, namun dianggap masih bersikap membuat gegeran.
Tanggapan ini disampaikan Muannas Alaidid dalam cuitan Twitter @muannas_alaidid pada Kamis, 4 Maret 2021.
“Kasihan tuanya Pak Amien,” tulis Muannas Alaidid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai, Amien Rais yang telah berusia tua tidak bisa menikmati masa tuanya.
Baca Juga: Akun Twitternya Diretas, Andi Arief Protes: Ini Kerjasama Twitter dengan 'Kakak Pembina'
Muannas Alaidid berpendapat bahwa Amien Rais sudah tua masih saja disibukan dengan rasa murka.
Apalagi murkanya Amien Rais, menurut Muannas Alaidid, kerap membuat gegeran-gegeran untuk publik.
Menurut Muannas Alaidid, seharusnya Amien Rais di usia senjanya dapat menikmati hidup lebih santai bukan dengan masalah dan gegeran.
Baca Juga: Sampaikan Harapan pada Mahfud MD Soal Moeldoko, Andi Arief: Pak Jokowi Sudah Tidak Mau Dengar Lagi
“Di penghujung usia semestinya hidup santai bukan murka dan gegeran terus,” ujar Muannas Alaidid.
Muannas Alaidid juga merasa heran dengan Amien Rais sebagai figur yang pernah menduduki jabatan tinggi di negara.
Ternyata Amien Rais masih mempercayai sumpah mubahalah di negara hukum.
“Mantan pejabat tinggi negara kok dinegara hukum percaya mubahalah,” tambahnya.
Perlu diketahui bahwa sumpah “Mubhalah” ialah permohonan kutukan kepada Tuhan untuk orang yang berdusta.
***