PR TASIKMALAYA – Budayawan Sujiwo Tejo secara tiba-tiba membahas buzzer yang kerap kali menyerang berbagai tokoh politik yang berpengaruh.
Sujiwo Tejo juga menyoroti beragam serangan buzzer tersebut ke para tokoh politik.
Namun yang sangat disayangkan, Sujiwo Tejo menilai seharusnya yang diserang pikirannya jangan fisiknya.
Baca Juga: Bertepatan dengan Harlah NU ke-95, AHY Sampaikan Selamat Sekaligus Rasa Duka, Ada Apa?
“Mau nyerang pikiran siapa pun? Silahkan. Ini demokrasi. Tapi serang pikirannya pula. Jangan serang fisiknya,” tutur Sujiwo Tejo seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan akun Twitter @sudjiwotedjo pada Minggu 31 Januari 2021.
Sujiwo Tejo bahkan menyindir, buzzer yang menyerang fisik akan ditertawakan oleh ayam.
“Nanti diketawain ayam. Sebab ayam juga tahu bahwa orang kek gitu berarti udah gak punya pikiran. Orang punya pikiran akan nyerang pikiran orang dengan pikiran pula,” sambungnya.
Lalu, Sujiwo Tejo menyebut Luhut Binsar Panjaitan (Luhut), Susi Pudjiastuti (Susi), dan Mahfud MD, yang mana menurutnya tidak apa-apa diserang, selama memang menyerangnya pikiran.
“Engkau buzzer dari kubu mana pun monggo nyerang pikiran Pak Luhut, Bu @susipudjiastuti, Pak @mohmahfusmd atau siapapun monggo. Ini demokrasi. Tapi serang pikirannya juga, jangan tatonya. Itu fisik, dan nanti banyak orang-orang tatoan ikut tersinggung lho, walau semoga tidak,” tuturnya.
“Aku sendiri nggak tatoan, tapi temenku banyak yang tatoan dan karyanya di berbagai bidang bagus-bagus. Malah mungkin kalau disurvei, koruptor-koruptor yang ketangkep @KPK_RI gak tatoan, kebanyakan yang penampilannya ‘orang baik-baik’, sopan,” lanjut Sujiwo Tejo.
Baca Juga: Mobilitas Masyarakat Masih Tinggi, Presiden Jokowi Sebut PPKM Tidak Efektif: Covid-19-nya Tetap Naik
Menariknya, di akhir cuitannya tersebut Sujiwo Tejo menyentil bahwa apa yang diutarakannya akan dianggap membela Susi Pudjiastuti.
“Besar kemungkinan utasku ini akan dipenggal-penggal dan diframing paksa bahwa aku ngebela Bu @susipudjiastuti. Padahal aku bilang, buzzer dari kubu mana pun monggi kalau mau menyerang pikiran Bu Susi atau Pak Luhut atau siapapun, ini demokrasi, tapi serang pikirannya, jangan fisik/pribadinya,” tegas Sujiwo Tejo.
***