Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka, Anies Baswedan: Ia Baru Saja Ditutup Kain Putih

25 Januari 2021, 07:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya bisa tertegun ketika menyaksikan pasien positif COVID-19 menghembuskan nafasnya yang terakhir di RSUD Cengkareng. /Dok Instagram @aniesbaswedan

PR TASIKMALAYA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kabar duka atas meninggalnya seorang pasien yang tengah dalam perawatan karena terpapar Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan melalui unggahan di akun Instagramnya pada Minggu, 24 Januari 2021.

Dalam unggahannya, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa pasien tersebut meninggal dalam kesendirian tanpa ada keluarga disampingnya.

Baca Juga: Pernikahanmu Diujung Tanduk? Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Perceraian sebagai Jalan Keluar

“Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah.

"Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya,” tulis Anies Baswedan melalui akun Instagramnya @aniesbaswedan yang diunggah pada Minggu, 24 Januari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Senin, 25 Januari 2021.

Dalam unggahannya tersebut, Anies juga menyampaikan kronologi kematian sang pasien yang ia saksikan dari dekat.

Baca Juga: Diprotes dan Dituduh Dapat Jatah Jabatan sebagai Komisaris PTPN V, Budiman Sudjatmiko : Saya Minta Aja Enggak

“Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat,” terangnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan tersebut juga menggambarkan kondisi saat tim medis dan para nakes memberikan kabar duka tersebut kepada sang keluarga.

“Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam.

Baca Juga: Mahfud MD Tidak Tegas Soal Rasis, Roy Suryo: Jelas-jelas Si Ambroncius Nababan Serang Natalius Pigai!

"Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan,” imbuhnya.

Anies Baswedan kembali menerangkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia bukan cerita fiksi dan sekedar angka statistik.

“Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian,” ungkapnya.

Baca Juga: Kecil Tapi Kaya Manfaat! Menurut Penelitian Kedelai Mampu Turunkan Risiko Tubuh Terkena Berbagai Jenis Kanker

Lebih lanjut, Anies juga mengungkapkan bahwa saat ini kasus Covid-19 mayoritas menimpa klister keluarga dengan usia muda dan yang paling banyak menjadi korban meninggal adalah usia tua.

“Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain. 

"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan,” sambungnya.

Baca Juga: Tanggapi Isu Rasialisme Natalius Pigai, Politisi PKS: Kira-kira Pihak Mana yang Akan Jadi Pemenang?

Dalam akhir cuitannya, Anies Baswedan kembali menghimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan.

"Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga. Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman,” tegas Anies.

Baca Juga: Tiba-tiba KPK Sampaikan Kabar Duka: Semoga Amal Ibadah Diterima Allah SWT

Anies juga mengungkapkan bahwa berjarak, tak bersalaman dengan keluarga untuk melakukan isolasi mandiri, harus tetap dilakukan karena berpisah selamanya itu jauh  lebih tidak nyaman.

***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @aniesbaswedan

Tags

Terkini

Terpopuler