Soal Kutipan Tamrin oleh ‘Pandji’, Husin Shihab: Baiknya Dilaporkan Saja Kalau Tidak Minta Maaf!

23 Januari 2021, 19:32 WIB
Husin Shihab tanggapi klarifikasi Tamrin yang memperjelas bahwa Pandji mengeluarkan Statement bohong/ /Instagram @pandjipragiwaksono dan/ @HusinShihab

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum Cyber Indonesia Husin Shihab masih menanggapi perihal Pandji yang mengeluarkan statement perbandingan FPI dengan NU atau Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Husin Shihab menuturkan bahwa setelah Tamrin Tomagola memberikan klarifikasinya, sudah jelas bahwa Pandji menyebarkan berita bohong.

Sejak pak Tamrin klarifikasi unsur ujaran kebencian dan berita bohongnya masuk ini bib @muannas_alaidid,” ucap Husin Shihab yang menyinggung Pandji sebagaimana yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com pada Sabtu 23 Januari 2021.

 Baca Juga: Viral Siswi Non Muslim Dipaksa Berhijab, Muannas Alaidid: Memalukan!

Baiknya dilaporkan aja kalau si @pandji gak mau minta maaf ke @nahdlatululama dan @muhammadiyah,” ujar Husin Shihab.

Husin Shihab mengatakan bahwa jika Pandji tidak segera dilaporkan, maka akan muncul orang yang berbeda dengan mengeluarkan statement berisi kebohongan.

Ini kalau dibiarkan akan ada Pandji-pandji baru yang akan merusak alam demokrasi kita,” tambah Husin Shihab.

 Baca Juga: Resep Mudah Membuat Brownies Pizza Spesial, Hidangan Lezat di Hari Valentine

Sebagai informasi Tamrin Tomagola telah memberikan klarifikasi terkait statement yang dinyatakan oleh Pandji yang menyebutkan bahwa sumber ucapan Pandji mengutip pernyataan Tamrin Tomagola.

Tamrin menuturkan klarifikasinya merupakan chat pribadi dirinya dengan Akhmad Sahal yang merupakan pengurus NU di Amerika.

Konteks pembicaran saat itu adalah membahas kondisi kehidupan kelompok Miskin Kota (MISKOT) di perkampungan Kumuh Miskin (KUMIS) Jakarta,” tutur Tamrin.

 Baca Juga: Disebut Gerakan Diam, Muhammadiyah: Kami Tidak Teriak-Teriak Hebat, Kita Tunjukan dengan Amal

NU dan Muhammadiyah kurang menyambangii dan mendampingi meringankan beban kehidupan Ummat kelompok MISKOT di perkampungan KUMIS Jakarta,” tambah Tamrin.

Tamrin menjelaskan bahwa hal tersebut yang menjadikan FPI mengisi kekosongan konteks tersebut.

FPI punya konsep "Kiai Kampung yang pintu rumahnya terbuka 24 jam untuk Ummat kelompok MISKOT di perkampungan KUMIS,” ucap Tamrin.

 Baca Juga: Kasatgas Covid-19 Jabar Minta Penerima Vaksin Covid-19 Tidak Abai Protokol Kesehatan

Jakarta; sama seperti terbukanya 24 jam pintu rumah para Kiai NU di pedesaan Jawa dan Kalimantan,” tandasnya.

Dalam cuitan klarifikasi terakhirnya, Tamrin menuturkan untuk bertanya langsung kepada Pandji perihal penggunaan kata rakyat dan elitis.

Penggunaan kata-kata: "rakyat" dan "elitis" sebaiknya ditanyakan kepada Sdr. Panji sendiri,”pungkas Tamrin.

 

***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler