PR TASIKMALAYA – Nama Boy Rafli Amar masuk ke dalam daftar calon Kapolri yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional kepada Presiden Joko Widodo.
Nama Boy dan empat calon Kapolri lainnya itu akan dipilih Presiden Jokowi yang kemudian akan diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Diketahui, Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Boy Rafli Amar kini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca Juga: Rektor ini ‘Bersyukur’ atas Bebasnya Terorisme Abu Bakar Ba’asyir
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari berbagai sumber, berikut profil mantan Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Boy Rafli Amar:
Komjen Pol Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. lahir di Jakarta, 25 Maret 1965. Kini ia memasuki usai ke 55 tahun.
Boy memiliki ibu berasal dari Koto Gadang, Agam Sumatera Barat, sedangkah ayahnya dari Solok.
Baca Juga: Ahli Bahasa Sebut Undangan Rizieq Shihab Termasuk Penghasutan Komunikasi Massa, ini Penjelasannya
Selain menjabat di Kepolisian, Boy Rafli Amar juga telah menjabat sebagai Kepala Kaum Suku Koto sehingga memiliki gelar Datuak Rangkayo Basa.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Kepiawaian dalam komunikasi ia asah dengan menempuh pendidikan di Universitas Padjajaran untuk menyelesaikan gelar Doktor Bidang Ilmu Komunikasi.
Baca Juga: Duo Fadli Zon-Fahri Hamzah Beri Komentar 'Pedas' untuk Demokrasi AS
Hal yang menarik dari Boy Rafli Amar yakni saat berkontribusi dalam bagian Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror dalam upaya pengusutan peristiwa bom Bali.
Teroris yang ia hadapi pada zamanya ialah Nurdin M Top, Ali Imron, Amrozi, Imam Samudra, Muklas, serta Doktor Azhari.
Bahkan Boy Rafli Amar diketahui sempat berhadapan untuk menangani kasus Abu Bakar Ba’asyir yang telah dibaiat oleh pelaku bom Bali.
Baca Juga: Tanggapi Insiden Capitol Hill AS, AHY: Pengingat Pentingnya Demokrasi yang Sehat
Boy Rafli Amar disebut punya keahlian dalam menangangi kasus terorisme di Indonesia serta kepiawaianya dalam ilmu komunikasi.
Banyak yang berpendapat bahwa Boy Rafli Amar akan menjadi kandidat kuat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesa (Kapolri) yang baru.***