PR TASIKMALAYA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno berencana akan mengubah Danau Toba sebagai 'Bali Baru'.
Hal tersebut direncanakan usai berdiskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Keduanya yang telah melakukan kunjungan kerja ke Bali beberapa waktu lalu, tengah mewacanakan terkait Lima Destinasi Super Prioritas.
Baca Juga: Siap-Siap, Pemerintah Akan Beri SMS Penerima Vaksin Covid-19 Mulai Hari Ini
Tak butuh waktu lama, matan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut langsung terbang menuju Sumatera Utara untuk meninjau langusng kondisi Danau Toba.
“Kunjungan perdana saya ke salah satu dari 5 destinasi prioritas yaitu Danau Toba khususnya ke Geosite Hutaginjang,” tulis Sandiaga Uno di akun Instagram pribadinya.
Hal itu dilakukannya demi menggairahkan kebangkitan roda ekonomi sektor pariwisata, maka dari itu Sandiaga harus gerak cepat.
Baca Juga: Korea Selatan Berencana Untuk Meluncurkan Vaksin Virus Covid-19 Sendiri Pada Akhir Tahun Depan
“Kita terus bergerak cepat, gerak bersama dan gaspol demi menggairahkan kembali pariwisata di destinasi-destinasi super prioritas,” lanjutnya.
Selain itu, Sandiaga juga mengunjungi area Kaldera Toba, yang ia sebut pemandangannya tidak kalah dengan Swiss, Grand Canyon, dan destinasi lain di dunia.
Sandi berharap, Danau Toba bisa jadi destinasi utama masyarakat Indonesia dalam berlibur.
Baca Juga: 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tahap Ke Dua Tiba di Indonesia, Berikut Jadwal Vaksinasi untuk Masyarakat
“Jangan keluar negeri terus Bro, Sultan- Sultan!,” ujar Sandi.
Sandiaga juga terlihat mengunjung Huta Ginjang, sebagai salah satu destinasi olahraga paralayang kelas dunia.
Setelah itu, mantan calon Wakil Presiden itu juga mengunjungi Pantai Lumban Bulbul, tepian Danau Toba dengan pasir putih.
Baca Juga: Uji Klinik Segera Selesai, Bio Farma Siap EUA Vaksin Covid-19 Sinovac Setelah dapat Sertifikasi BPOM
Dalam kunjunganya, Sandiaga Uno yang dikenal sebagai pengusaha itu juga sempat berbincang dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta membeli beberapa souvenir untuk oleh-oleh.***