Menolak Jalani Rapid Test, Ratusan Simpatisan Rizieq Shihab Diamankan Polda Metro Jaya

20 Desember 2020, 09:30 WIB
Aksi demo 1812, Jumat, 18 Desember 2020. //Dok. PMJ News

PR TASIKMALAYA – Sebanyak 455 pengikut Rizieq Shihab diamankan oleh Polda Metro Jaya dan jajaran Polres karena menolak lakukan rapid test.

Tes Cepat covid-19 itu tadinya dilakukan pada saat massa akan demonstrasi 1812 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jumat, 18 Desember 2020. 

"455 orang itu di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Din Syamsuddin Sampaikan Pidato Pelanggaran HAM di Majelis PBB?

Ia melanjutkan, sebanyak 455 orang tersebut diamankan karena menolak melakukan tes cepat Covid-19 yang merupakan bagian dari operasi kemanusiaan kepada masyarakat yang hendak melakukan aksi 1812.

"Jadi yang diamankan ini kan yang pergi demo, dan operasi kemanusiaan yang kita lakukan mereka menghindar," terang Yusri.

Setelah diamankan, pertugas tetap melakukan tes cepat terhadap mereka, dan dinyatakan sebanyak 28 orang reaktif Covid-19.

"Ada 28 yang reaktif dan kita swab di Wisma Atlet. Kita sudah masukan ke sana. Kita tunggu dari Wisma Atlet kita serahkan di sana yang berkompeten. Hasilnya seperti apa yang tau dari sana semuanya," tutur Dia.

Baca Juga: Tanggapi Unggahan yang Singgung Nama Jokowi dan HRS, Ferdinand: Kaum Pemecah Belah Harus Ditertibkan

Sebelumnya, Polda Metro Jaya membubarkan paksa kerumunan massa 1812 yang berasal dari berbagai ormas.

Di antaranya dari Persaudaraan (PA) 212, FPI, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama di Istana Merdeka pada Jumat lalu.

Berdasarkan dari pihak kepolisian, mereka mengaku tidak mengeluarkan izin demo kepada simpatisan Rizieq Shihab karena masih dalam masa pandemi.

Yusri mengatakan, kerumunan massa tersebut akan berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19.

Baca Juga: Balas Pernyataan Fadli Zon, Ferdinand Hutahaean: Saya Usul Kapolda dan Pangdam Dapat Bintang Jasa

"Di masa pandemi Covid-19 ini pernularan di Jakarta cukup tinggi, kta harapkan mereka bisa mengerti bahwa tidak boleh ada kegiatan yang sifatnya berkerumun," kata Yusri.

Untuk mencegah kemungkinan adanya klaster Covid-19, Polda Metro Jaya dibantu TNI dan Pemprov DKI melakukan operasi kemanusiaan dengan melakukan 3T.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler