Anggota DPRD DKI Jakarta Walk Out saat Rapat, Ferdinand: Menjijikan Demokrasi Apa yang Mereka Lakoni

15 Desember 2020, 09:20 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. /Instagram/@ferdinand_hutahaean./

PR TASIKMALAYA - Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta serentak melakukan walk out dalam rapat paripurna.

Pada Rapat Paripurna ini membahas menengani Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ) pada Senin 14 Desember 2020.

Diketahui Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad menyampaikan pandangannya mengenai raperda tersebut.

Baca Juga: Politikus PDIP Tiba-tiba Singgung Nama Jusuf Kalla soal Kasus HRS, Ada Apa?

Akan tetapi, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar Jamaludin mengajukan walk out dan mengaku tak bersedia mendengarkan pandangan PSI.

Hal tersebut pun mendapatkan dukungan dari anggota DPRD DKI Jakarta sehingga banyak dari mereka yang melakukan walk out.

Aksi walk out para anggota DPRD DKI Jakarta itu membahas mengenai kenaikan Rancangan Kerja Tahunan (RKT) Anggota DPRD DKI Jakarta sebesar Rp888 miliar.

Baca Juga: Muannas Alaidid Sentil Fadli Zon: Kalo Memang Niat Mau Bantu Mestinya Diam Aja!

Hal tersebut pun menarik perhatian banyak orang salah satunya mantan politikus partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ia beranggap hal tersebut adalah hal yang memalukan.

Bahkan Ferdinand Hutahaean menanyakan mengenai demokrasi apa yang mereka gunakan sehingga tak menerima perbedaan.

Baca Juga: 5 Bahaya Tidur Gunakan Kipas Angin, Bisa Hipertemia Hingga Kekurangan Cairan

"Sebuah aksi menjijikkan dan memalukan. Rakyat mana yg mrk wakili walk out sprt ini?," tulisnya.

"Demokrasi apa yang mereka lakoni hingga tak menghargai perbedaan?," sambungnya Selasa 15 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twitter @FerdinandHutahaean3.

Tangkap Layar Unggahan Ferdinand Hutahaean twitter.com/FerdinandHaean3/

Ia juga beranggap hal ini tidak dilakukan oleh orang-orang yang dipanggil dengan kata yang mulia.

Baca Juga: Pengancam Bunuh Kapolda Ditangkap, Muannas Alaidid: Selalu Begitu Modusnya, Siapa yang Ngajarin?

"Mestinya perlakuan rendah seperti ini tak terjadi dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang dipanggil dengan kata yang mulia," tambahnya.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler