5. Faktor Genetik Faktor
Genetik juga dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Jika orang tua atau keluarga Anda bertubuh kurus, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami kondisi yang sama. Selain itu, faktor genetik juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan kadar hormon yang diperlukan untuk mengatur berat badan.
6. Alkoholisme
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan diserap ke dalam darah untuk didistribusikan ke setiap organ tubuh, sehingga akhirnya menghambat sistem saraf. Meskipun alkohol dapat memberikan efek menenangkan dalam jumlah kecil, tidak demikian halnya dalam jumlah besar. Oleh karena itu, orang yang ingin menambah berat badan sebaiknya mengurangi atau bahkan menghindari minuman beralkohol.
7. Hipertiroidisme
Adanya penyakit tiroid seperti hipertiroidisme juga dapat menyebabkan kesulitan menambah berat badan. Kondisi ini menyebabkan kadar hormon tiroid dalam tubuh berlebihan sehingga menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh. Penderita hipertiroidisme cenderung sulit menambah berat badan meski makan banyak. Beberapa tanda kondisi ini antara lain sulit menambah berat badan, jantung berdebar-debar, mudah berkeringat, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.
8. Tuberkulosis ntuk melawan virus tersebut.
Hal ini membuat pasien sulit menambah berat badan meski makan banyak. Beberapa gejala TBC antara lain batuk produktif yang berlangsung lebih dari dua minggu, berkeringat di malam hari, dan kesulitan bernapas. Penting untuk segera mencari pertolongan medis karena penyakit ini dapat menular.
Selain beberapa penyakit yang disebutkan di atas, ada kondisi serius lainnya yang bersifat jangka panjang dan dapat menyulitkan Anda menambah berat badan. Beberapa contohnya adalah diabetes tipe 1, AIDS, dan kanker.***(Evi Mutmainah)