Dua Pasutri Ditangkap di Tasikmalaya, Lakukan Penipuan Bisnis Kecantikan hingga Rp2,7 Miliar

PR TASIKMALAYA - Polres Kabupaten Tasikmalaya mengkonfirmasi telah menangkap dua pasangan suami istri (pasutri) karena telah terbukti melakukan penipuan dengan dalih bisnis kecantikan.

Wakil Kepala Polres Tasikmalaya, Kompol Shohet menjelaskan bahwa total kerugian dari hasil penipuan itu mencapai Rp2,7 miliar. Penipuan terjadi dalam rentang waktu 9 bulan, terhitung dari Maret sampai dengan November 2023.

“Kerugian berdasarkan laporan Rp2,7 M (miliar), ini mulai dilaksanakan sekitar bulan Maret dan sampai bulan November (2023), tersangka sendiri harus kita cari sampai Kota Bekasi,” kata Shohet menjelaskan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Rabu, 6 Desember 2023

Dua pasutri itu kini telah diketahui identitasnya oleh polisi, yang di antaranya adalah suami berinisial AR (28) dan istrinya berinisial AA (27), serta RA (27) sebagai suami dari PP (26). Di mana kedua pasangan kini telah diamankan di kantor Polres Tasikmalaya.

Baca Juga: Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Ghisca Debora Diduga Sempat Temui Pacar ke Belanda

Adapun motif dari kasus penipuan adalah dengan memanfaatkan korban untuk bergabung dalam bisnis kecantikan yang ditawarkan. Sehingga nantinya, para korban bersedia ikut menanam modal dalam bisnis tersebut.

Menurut laporan dari Shohet, uang kerugian yang mencapai Rp2,7 miliar itu kini telah hangus dan tidak bisa dikembalikan. Sebab uangnya telah dibelikan biaya untuk menunjang gaya hidup para pelaku.

“Uang yang dikumpulkan, kemudian tidak bisa dikembalikan itu jumlahnya cukup besar. Totalnya Rp2,7 miliar,” ujarnya menambahkan.

Setelah itu, para pelaku mengaku telah menipu korban dengan iming-iming keuntungan besar dari pesanan yang telah masuk dalam bisnisnya. Sehingga para korban tergiur untuk ikut menanamkan modal dalam bisnis tersebut.

Baca Juga: Kantongi Rp5,1 Miliar, Polisi Ungkap Modus Penipuan Tiket Coldplay Ghisca: Punya Kenalan Orang Dalam

“Tersangka ini membohongi korban dengan mengatakan sedang mencari modal yang lebih besar karena banyak orderan yang masuk, dan kekurangan modal,” ucap Shohet.