Network
PR TASIKMALAYA – Belakangan ini di Indonesia sedang marak isu penculikan anak. Sejumlah daerah di Indonesia dikabarkan telah terjadi kasus penculikan anak. Hal ini tentu membuat para orang tua menjadi khawatir akan keselamatan anak.
Isu mengenai kasus penculikan ini bukanlah isu yang baru di Tanah Air. Namun para pelaku kejahatan terutama kasus penculikan anak masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi masyarakat. Faktor terjadinya kasus penculikan pun beragam, baik dari motif pelaku maupun sebagai akibat dari kurangnya pengawasan keluarga.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJNews, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menanggapi isu tersebut melalui Nahar, selaku Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak. Ia menyampaikan adanya fenomena penculikan yang tidak dilaporkan. Fenomena ini dianggap lebih fatal karena dari pihak keluarga tidak melakukan pencarian karena anggapan bahwa anak akan kembali.
“Yang harus diwaspadai dia kehilangan anak lalu anggap tidak perlu dicari, kemungkinan itu ada nggak? Contoh di komunitas tertentu sudah biasa anak pergi pulangnya kapan-kapan. Itu bisa jadi nggak dicari,” ungkap Nahar.
Baca Juga: Tes IQ: Bisa Lihat Perbedaan Antar Gambar? Temukan dalam 25 Detik dan Buktikan Anda Cerdas
Nahar menjelaskan pentingnya keluarga untuk tanggap ketika menghadapi kasus penculikan anak. Keluarga diharapkan untuk cepat melaporkan kepada pihak berwajib apabila telah terjadi penculikan anak. Hal ini untuk mencegah sesuatu yang fatal terjadi pada anak, sehingga dapat kembali ke rumah dengan selamat.
“Pencarian ketika diculik harus cepat, karena ada korban yang ditemukan sudah meninggal,”ucap Nahar.
Selain diminta untuk tanggap melapor ketika telah terjadi kasus penculikan anak. Keluarga juga diminta untuk melakukan beberapa tindakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penculikan.
