Di Dalam Penjara, Dewan Minta Warga Binaan Lapas II B Tasikmalaya Dimanusiakan

PR TASIKMALAYA - Lapas Kelas II B kelebihan kapasitas hingga mencapai 300 persen, membuat Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya prihatin.

Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya Dayat Hidayat menilai, kondisi fasilitas lapas kelas II B Tasikmalaya saat ini jauh dari layak kemanusiaan atau tidak manusiawi.

"Terus terang kita sangat prihatin, jika lapas dalam kondisi seperti ini, untuk pembinaan pun tidak akan maksimal karena sarana tidak men dukung. Salah satunya seperti masalah pembinaan rohani susah karena tidak  ada masjid," katanya.

Baca Juga: Guru Bertanya tentang Pekerjaan Rumah, Siswa di Malaysia dengan Santai Keluar dari Grup WhatsApp

Melihat kondisi itu, kata Dayat,  pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus lebih mempersiapkan fasilitas tempat pembinaan warga binaan itu.

"Lapas ini harus segera direlokasi agar mendapatakan fasilitas tempat pembinaan yang layak dan menjadikan warga binaan lebih baik," kata dia.

Dayat melihat, kondisi lapas yang operload ini sangat beresiko di massa Covid-19 karena warga binaan tidak layak berada satu ruangan berhimpitan.

Baca Juga: AS Jaga Pertahanan Gabungan dengan Korea Selatan, Semenanjung Korea Semakin Tegang dan Memanas

"Namun Alhamdulilah ada dua orang yang memang reaktif tetapi sudah ditangani, satu sudah hasilnya negatif dan satu orang masih diisolasi karena hasil swabnya masih belum turun," kata dia.

Atas kondisi tersebut ujar Dayat, pihaknya akan mendorongnya agar Lapas segera direlokasi ketempat yang lebih layak.

"Wali Kota harus segera memikirkan relokasi agar warga binaan mendapatkan tempat yang lebih layak. "Karena kalau seperti ini, akan sulit dalam proses pembinaan dalam rangka memanusiakan penghuni lapas," kata dia.

Baca Juga: Berada di Pihak Joe Biden, Mantan PM Malaysia Mahathir Sebut Donald Trump sebagai 'Bencana'

Lebih lanjut ujar Dayat,  saat ini Tasikmalaya harus memiliki lapas yang ideal agar tujuan dari pembinaan itu lebih bisa dilakukan dengan optimal.