Meski Berbahan Bambu, Jembatan Darurat di Desa Bugel Bikin Aktivitas Warga Kembali Normal

- 14 Juni 2020, 08:00 WIB
Jembatan darurat di Desa Bugel Kabupaten Tasikmalaya rampung
Jembatan darurat di Desa Bugel Kabupaten Tasikmalaya rampung /Asep MS

PR TASIKMALAYA - Jembatan darurat yang dibangun warga bersama TNI-Polri dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya di Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, sudah bisa dilalui.

Akan tetapi, meski sudah bisa dilalui, jembatan dengan kontruksi bambu itu tidak bisa dilintasi kendaraan baik roda dua, apalagi roda empat.

"Setelah jembatan darurat selesai dikerjakan, Jumat (12 Juni 2020) sore, kini warga bisa beraktivitas kembali. Semoga keberadaan jembatan darurat tersebut bermanfaat bagi warga," ujar Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu. Agus Fredy kepada wartawan, Sabtu 13 Juni 2020.

Baca Juga: Program Ketahanan Pangan, Para Istri TNI AU di Kota Tasikmalaya Hidupkan Dua Hektare Lahan Kosong

Menurutnya, pembangunan jembatan darurat yang dibangun warga bersama TNI-Polri dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya selama dua hari tersebut guna memudahkan warga untuk berartivitas setelah jembatan sepanjang 30 meter yang menghubungkan Kampung Bugel dan Panampikan, ambruk diterjang longsor.

"Sejak jembatan itu ambruk, warga sulit untuk beraktivitas. Karena jembatan tersebut satu-satunya akses yang ada. Jembatan itu menghubungkan kedua kampung, yaitu Panampikan dan Bugel," katanya.

Untuk itu kata Agus,  pihak TNI Polri dan yang lainnya langsung bergerak membangun jembatan darurat, agar aktivitas warga kembali hidup. Adapun untuk selanjutnya pemerintah yang akan membangun kembali jembatan secara permanen.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Klaim Video TNI dan Polri Lakukan Kekerasan Terhadap Warga Sipil Papua

"Kami lakukan terus gotong-royong agar wilayah tersebut dapat terhubung kembali,” tuturnya.

Dikatakan Agus, meski statusnya jembatan sementara namun jembatan cukup kuat karena selain kontruksi bambu, juga menggunakan besi rel kereta api sebagai penyangga. Dengan demikian jembatan memiliki kekuatan dan akan bisa digunakan lama. "Jadi nanti kalau pembangunan jembatan permanen sudah beres, rel itu akan dikembalikan lagi ke PT KAI. 

"Kita sengaja menggunakan rel itu karena tanah di daerah tersebut labil dan rawan longsor jadi biar kokoh,” ungkapnya.

Baca Juga: PSBB Tahap IV Kota Tasikmalaya, Pemkot Fokus di Zona Merah Tingkat RW

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya,  Nuraedidin mengatakan, akibat putusnya jembatan karena tertimpa longsor pada Rabu dini hari lalu, warga di dua rukun tetangga (RT) di Kampung Bugel ini sempat terisolasi. Namun pihaknya bekerja sama dengan Brimob, TNI, dan masyarakat, untuk membangun jalan darurat dari bambu.

“Alhamdulillah kini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, meski harus hati-hati. Terpenting aktivitas warga tidak terganggu," ucapnya.

Menurutnya, longsor di wilayah itu tak hanya memutus jembatan yang menjadi akses warga satu-satunya. Longsor juga menutup dua saluran air yang biasa digunakan untuk air bersih dan irigasi sawah. Saat ini, petugas gabungan masih melakukan pembersihan dan membuat saluran baru agar jalur air kembali lancar. "Soalnya itu untuk keperluan masyarakat dan lahan pertanian," ungkapnya.*** 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x