Sejak Pandemi Covid-19, Kunjungan ke Puskesmas Ciawi Menurun Drastis hingga 70 Persen

- 20 Mei 2020, 12:55 WIB
Sejak awal bulan Maret 2020 lalu,  jumlah kunjungan ke Puskesmas DTP Ciawi Kabupaten Tasikmalaya terjadi penurunan yang diperkulirakan akibat ketakutan masyarakat dimasa pandemi covid 19.*
Sejak awal bulan Maret 2020 lalu, jumlah kunjungan ke Puskesmas DTP Ciawi Kabupaten Tasikmalaya terjadi penurunan yang diperkulirakan akibat ketakutan masyarakat dimasa pandemi covid 19.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN RAKYAT - Sejak awal bulan Maret 2020 lalu, jumlah kunjungan ke Puskesmas DTP Ciawi Kabupaten Tasikmalaya terjadi penurunan.

Kondisi ini dimungkinkan akibat pandemi Covid-19, dimana pasien rawat jalan maupun rawat inap mengalami penurunan hingga 60 hingga 70 persen.

Kepala UPT Puskesmas DTP Ciawi, Asep Rudi mengatakan, terjadinya penurunan kunjungan ke puskesmas ini akibat pandemi Covid 19.

Baca Juga: PSBB Kota Tasikmalaya Tahap Dua, Toko dan Mal Boleh Buka Selama Enam Jam per Hari

Kondisi ini bukan hanya terjadi pada pasien rawat inap saja, namun pada masyarakat yang hendak berobat juga.

"Penurunan terjadi sejak Pandemi Covid 19. Dimana pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak berkunjung, kalau tidak darurat," ujar Asep, Rabu 20 Mei 2020.

Menurutnya, untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pihaknya menyarankan kepada masyarakat agar berkonsultasi melalui telepon. Untuk itu pihaknya menyebar nomor telefon tenaga kesehatan sesuai desanya masing-masing.

Baca Juga: Data Waze Indonesia Menunjukkan Kota Bandung Paling Taat PSSB, DKI Jakarta di Posisi Kedua

Hal ini sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah kepada masyarakat agar tidak berkunjung kalau tidak darurat.

Meski terjadi penurunan kunjungan, pihaknya tetap bertugas dalam melakukan pencegahan khsusnya di lingkungan sekitar puskesmas dan melakukan pemantauan terhadap masyarakat yang batu datang mudik.

Tenaga medis Puskesmas DTP Ciawi, dr. Hj. Yunike membenarkan terjadinya penurunan kunjungan yang berobat jalan maupun rawat inap ke puskesmas. Kondisi ini terjadi bukan hanya di Puskesmas, namun rumah sakit, klinik dan praktek dokter juga.

Baca Juga: Dokter Ahli Ungkap Alasan Penderita Jantung Wajib Selalu Kontrol saat Pandemi Covid-19

Penurunanya cukup drastis, yakni mencapai 60 persen. Meski demikian, tidak lantas tugas tenaga medis berkurang tapi malah menambah beban tenaga medis karena harus memantau warga pemudik selama 14 hari.

Kondisi ini dimungkinkan akibat pandemi Covid 19, dimana mungkin saja masyarakat ada ketakutan sehingga mereka tidak mau berobat.

Namun demikian, pihaknya juga selalu memberikan himbauan kepada masyarakat berkaitan dengan pandemi ini lebih baik di rumah saja kecuali kalau darurat.

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, Lucinta Luna akan Jalani Sidang Perdana Setelah Lebaran

"Kami Puskesmas DTP Ciawi, sudah siap jika suatu saat mendapatkan kasus Covid sesuai protokol dari Kemenkes," ucapnya.

Menurutnya, jumlah warga yang pulang dari kota di Kecamatan Ciawi cukup banyak, bahkan saat itu terus berdatangan kembali.

Pemudik juga yang bukan warga Ciawi banyak yang mampir hanya sekedar untuk diperiksa. Sehingga pihaknya benar-benar harus siap untuk menerima kasus, termasuk jika kasus harus dirujuk.

Baca Juga: Pastikan Kondusifitas, Pasukan Brigif 13/Galuh Keliling Pos PSBB Diiringi Kegiatan Bakti Sosial

Apalagi pandemi ini sudah berjalan 3 bulan, dan menurut para ahli kemungkinan berakhir masih lama. Setidaknya sampai ditemukan vaksin yang tepat.

Itu artinya nasyarakat harus sudah siap-siap dalam menghadapi perubahan hidup normal yang baru atau new normal life. Dimana kita semua sudah terbiasa menggunakan masker, jaga jarak, melakukan cuci tangan serta pola hidup bersih dan sehat.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x