Langka di Pasaran, RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pun Kesulitan Dapatkan Disinfektan

- 16 Maret 2020, 20:38 WIB
Wakil Direktur (Wadir) RSUD dr.Soekardjo Deni Diyana.*
Wakil Direktur (Wadir) RSUD dr.Soekardjo Deni Diyana.* /ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Kendati ruang isolasi di RSUD dr Soekardjo sudah dapat digunakan, tapi pihak rumah sakit belum memiliki persediaan disinfektan.

Padahal berdasarkan Etandar Operasional (SOP) penanganan basien terduga virus corona, ketika perawat keluar dari ruang pasien (isolasi) harus disemprot disinfektan.

"Hanya tinggal disinfektan saja yang belum tersedia di tempatnya. Padahal, cairan itu penting untuk menimimalisir penyebaran virus," ujar Wakil Direktur (Wadir) RSUD dr.Soekardjo Deni Diyana, Senin, 16 Maret 2020.

Baca Juga: Update Virus Corona Senin, 16 Maret 2020: Indonesia Laporkan 117 Kasus, 77.790 Orang dari 158 Negara Sembuh

Menurut Deni, penyemprotan disinfektan perlu dilakukan secara berkala untuk membersihkan ruangan isolasi. Bahkan, lanjut dia, diseluruh tempat lain di rumah sakit juga perlu disemprot untuk mengantisipasi penyebaran.

"Idealnya harus ada beberapa galon. Bukan hanya semprot tuang isolasi tapi seluruh kawasan rumah sakit. Kalau keadaan luar biasa, harus disemprot setiap hari idealnya," katanya.

Deni menyebut, ketiadaan disinfektan di RSUD dr Soekardjo terjadi lantaran pihaknya kesulitan mencari disingektan di pasaran. "Kita juga saat ini sulit mencari di pasar. Sebab, saat ini terdapat ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan," ujar Deni.

Baca Juga: Ruang Isolasi Pasien Virus Corona RSUD Kota Tasikmalaya Siap Digunakan, APD Masih Mencukupi

Sementara itu, berdasarkan data Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, hingga saat ini terdapat 12 orang dalam pemantauan (ODP) di kota Tasikmalaya. Namun dari jumlah 12 ODP tersebut, lima diantaranya sudah keluar dari status ODP.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, angka 12 itu merupakan akumulasi sejak awal mewabahnya virus korona di Indonesia. Namun, saat ini hanya tinggal tujuh orang yang masuk kategori OPD. Sementara lima lainnya sudah dipastikan negatif.
"Belum ada PDP (pasien dalam pengawasan) hingga saat ini," kata Budi.

Ihwal stok disinfektan yang sulit dicari, Budi mengimbau masyarakat tak panik buying atau membeli barang tak sesuai peruntukan untuk persediaan. Ia meminta masyarakat hanya membeli sesuai keperluan.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x