Ratusan Bayi di Tasikmalaya Meninggal dalam Proses Kelahiran Setiap Tahunnya, Kadis: Menurun Signifikan Berkat Posyandu

- 13 Februari 2020, 08:25 WIB
SEDIKITNYA 2.000 kader Posyandu se-Kabupaten Tasikmalaya hadir dalam kegiatan Revitalisasi Posyandu yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 12 Februari 2020.*
SEDIKITNYA 2.000 kader Posyandu se-Kabupaten Tasikmalaya hadir dalam kegiatan Revitalisasi Posyandu yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 12 Februari 2020.* /ARIS MF/

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Tasikmalaya masih tergolong tinggi.

Dari data Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPMDP3A) Kabupaten Tasikmaya, diketahui bahwa AKB tahun 2019 di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 182 kasus. Jumlah ini menurun dari tahun 2018 yang mencapai angka 250 kasus.

Sedangkan AKI pada tahun 2019 mencapai angka 23 kasus, sedikit bergeser dari tahun 2018 yang masih di 28 kasus.

Baca Juga: Hasilkan Video Berkualitas, Berikut 4 Rekomendasi Software Edit Video untuk Youtuber Pemula

"Meski masih cukup tinggi, namun ada penurunan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan keberhasilan capaian tingkat kesertaan KB tahun 2019 yang mencapai 72,53 persen, dari target 67 persen," ujar Kepala Dinas SPMDP3A Kabupaten Tasikmaya, Roni A Sahroni.

Roni mengungkapkan hal itu saat menggelar kegiatan Gebyar Revitalisasi Posyandu di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 12 Februari 2020.

Keberhasilan menurunkan angka kematian ibu dan bayi ini, dikatakan Roni, berkat dukungan semua pihak dan kerja dari para kader posyandu di setiap desa.

Baca Juga: Mengenal Gaya Hidup Lagom yang Bikin Swedia Termasuk Negara Paling Bahagia di Dunia

Oleh sebab itu, dalam rangka upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja para kader posyandu di daerah, diperlu dilakukan pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan. Sebab merekalah yang menjadi ujung tombak terwujudnya kesehatan ibu dan anak.

Sebagai langkah awal menuju peningkatan kinerja kader posyandu tersebut, pihaknya mengadakan pembinaan akbar kepada para kader posyandu se-Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka revitalisasi posyandu agar lebih maju dan berprestasi.

Tujuannya yakni untuk memotivasi para kader posyandu agar lebih meningkatkan kinerjanya. Kemudian untuk mereview kondisi posyandu yang kurang aktif pada tahun sebelumnya menjadi lebih aktif.

Baca Juga: Sensasi Menikmati Kopi di Tengah Hutan Pinus Tasikmalaya, Mau Coba?

Kegiatan ini dihadiri oleh sedikitnya 2.000 kader Posyandu se-Kabupaten Tasikmalaya. Hadir pula Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen, para camat se-Kabupaten Tasikmalaya, juga Ketua Penggerak PKK Kabupaten Tasikmalaya, Hj. Ai Diantani.

Saat ini diketahui ada sekitar 2.300 kader posyandu di Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 492 posyandu di antaranya sudah berada pada level pratama.

Kemudian sebanyak 1.113 posyandu pada tingkat madya, 542 posyandu di tingkat purnama dan 154 posyandu mandiri.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap Tunjukkan Progres

Tingkatan posyandu tersebut ditentukan oleh status bangunan posyandu, peran aktif kader dalam kegiatan posyandu serta jumlah kegiatan yang dikerjakan oleh posyandu itu sendiri.

"Kita akan lakukan revitalisasi posyandu. Pemerintah berusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhan posyandu baik dari sisi pendanaan, pengadaan sarana maupun prasaranya termasuk menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM)," jelas Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x