Peringati Hari Anak Sedunia, KASA Tasikmalaya: Penuhi Hak Anak dengan ‘Membumikan’ Nilai-Nilai Lokal

- 2 Juni 2021, 18:00 WIB
Komunitas Sahabat Anak (KASA) Tasikmalaya memperingati Hari Anak Sedunia, dengan soroti soal  pemenuhan hak anak.
Komunitas Sahabat Anak (KASA) Tasikmalaya memperingati Hari Anak Sedunia, dengan soroti soal  pemenuhan hak anak. //Pikiran Rakyat Tasikmalaya/Hafed Asad

PR TASIKMALAYA – Komunitas Sahabat Anak (KASA) Tasikmalaya memperingati Hari Anak Sedunia.

Perayaan Hari Anak Sedunia pertama kali pada 1 Juni 1950, oleh karena itu kini Hari Anak Sedunia diperingati setiap 1 Juni, termasuk oleh KASA Tasikmalaya.

KASA Tasikmalaya melihat permasalahan yang menerpa anak-anak secara global serta khususnya masalah anak-anak di Indonesia termasuk soal pemenuhan hak anak, di Hari Anak Sedunia ini.

Baca Juga: Ernest Prakasa Tanggapi Pemeran Zahra dalam Sinetron Suara Hati Istri: Tolak Ukur Manusia Adalah Nurani...

KASA Tasikmalaya bertekad untuk bisa “membumikan” nilai-nilai lokal saat anak-anak menghadapi globalisasi dan kecanggihan teknologi.

Hasil wawancara PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan Elis Solihati Sekretaris Umum KASA Tasikmalaya pada, 1 Juni 2021 menyoroti soal hak pendidikan dan hak bermain anak.

Elis Solihati menilai soal globalisasi dan kecanggihan teknologi yang berdampak baik ataupun buruk pada karakter anak–anak.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu Seberapa Besar Kemungkinan Kamu untuk Selingkuh di Sini!

Walaupun menikmati teknologi merupakan hak anak, tapi terkadang melupakan hak untuk mendapatkan pendidikan.

Globalisasi dan kecanggihan teknologi ini menurut Elis berdampak pada karakter anak.

“Merosotnya karakter anak mulai dari sikap spiritual hingga sosial,” kata Elis Solihati.

Baca Juga: Jadi Sorotan Karena Video Dirinya Dielus Andre Taulany, Begini Tanggapan Ayu Ting Ting

“Hilangnya budaya kolektif sebagai warga sudah menurun,” tambahnya.

Aktivis dan juga Tenaga Pendidik ini juga mengajak masyarakat untuk menyadari situasi yang ada.

Elis berharap bahwa masyarakat turut peduli bahwa kondisi anak-anak saat ini dalam keadaan tidak baik -baik saja.

Maka dari itu KASA Tasikmalaya berkomitmen “membumikan” nilai-nilai lokal mulai dari mengenalkan ragam permainan yang melatih kognitif dan karakter anak.

Baca Juga: Tiongkok Sebut Pasangan Kini Bisa Miliki 3 Anak, Warga Tak Peduli: Kami Tak Punya Banyak Uang

Elis menilai bahwa anak-anak perlu dikenalkan dengan permainan lain termasuk permainan tradisional, tidak hanya game online.

Meskipun permainan tradisional tapi dalam setiap permainan memiliki nilai-nilai lokal serta nilai-nilai pendidikan yang kental.

Dari mulai alat permainan, sikap hingga cara bermain. Tidak memungkiri bahwa permainan modern juga memiliki dampak baik.

Akan tetapi pada kenyataanya, anak–anak bermain di dunia maya entah dengan siapa.

Baca Juga: Raffi Ahmad Tak Pulang dan Ngaku Tidur di Hotel, Nagita Slavina: Ngapain Marah, Biasa Aja Gue Mah!

Sehingga terkadang luput dari orang tua, teman bermain di dunia mayanya membawa pengaruh dan dampak apa pada karakter anak.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah