Terpuruk dan Terhenti akibat Pandemi, PO Primajasa Malah Mampu Pertahankan 5.000 Karyawannya

3 Juni 2020, 15:17 WIB
Sejumlah bus terparkir dan tidak beroprasi di pul bus Primajasa Ciputat Tangerang Banten. /Aris MF

PR TASIKMALAYA - Larangan operasional angkutan umum khususnya angkutan orang oleh pemerintah selama pandemi Covid-19, telah membuat usaha sejumlah perusahaan angkutan terhenti.

Dampaknya, tidak sedikit karyawan perusahaan angkutan harus kehilangan mata pencaharian akibat tidak beroperasionalnya perusahaan angkutan tempat mereka bekerja.

Lain halnya dengan perusahaan angkutan umum PO Primajasa, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang angkutan asal Kota Tasikmalaya. Walaupun usahanya harus terhenti akibat Covid-19, pihak manajemen terus berupaya untuk memenuhi hak karyawannya secara penuh.

Baca Juga: Tak Sepaham dengan Trump, Banyak Orang AS Lebih Bersimpati pada Protes

Pemilik PO Primajasa Group, H Amir Mahfud, mengatakan, selama perusahannya terhenti akibat Covid-19, pihaknya terus berupaya memenuhi gaji sekira 5.000 karyawannya di tengah terpuruknya usaha transportasi.

"Di tengah terpuruknya usaha transportasi akibat Covid-19, alhamadulillah kami masih bisa menggaji 5.000 karyawan kami, walau mereka kini menganggur," kata Amir Mahfud yang akrab dipanggil Aming, dalam konferensi pers, di Hotel Mandalawangi, Kota Tasikmalaya, Rabu, 3 Juni 2020.

Bahkan kata dia, sejak perusahaannya terhenti akibat pandemi Covid-19, tak ada satu orangpun dari karyawannya yang di-PHK.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji Bisa Tarik Uang Pelunasan, Kasi PHU: Kalau yang 25 Juta Tidak Bisa

"Bahkan Alhamdulillah saat kemarin harus diberikan THR pun, seluruh karyawan kami beri THR tanpa potongan sepeserpun," katanya.

Aming mengungkapkan, ada dua pilihan sulit dalam menghadapi keterpurukan usaha transportasi akibat dampak wabah Covid-19, yatu antara mengorbankan aset perusahaan atau menyelamatkan SDM.

"Saya putuskan menyelamatkan SDM dan mengorbankan aset. Bagi saya SDM lebih penting ketimbang aset. Sudah tidak terhitung tenaga dan keringat karyawan saya membesarkan PO Primajasa Group ini," ujar Aming.

Baca Juga: Dampak Penundaan Ibadah Haji 2020, Daftar Tunggu Haji di Kabupaten Tasikmalaya Jadi 17 Tahun

Ia menyebutkan, jumlah armada PO Primajasa Group saat ini sekitar 1.500 unit, dengan melayani sejumlah trayek AKAP dan AKDP dengan basis di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jabar dan Banten.

"Dari jumlah tersebut, selama pandemi Covid-19 tak satupun yang kita operasikan. Bahkan waktu ada kelonggaran dari kemenhub, saya tidak mengoperasikan satupun bus yang ada," katanya.

Hal itu lanjut dia, karena pihaknya lebih mementingkan kepentingan masyarakat secara umum dari pada kepentingan perusahaan.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Kian Memanas, Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam

"Saya lebih menyelamatkan masyarakat secara umum. Saya tidak mau bus saya dijadikan fasilitas oleh Covid-19 untuk menyebarkan virus," ujar Aming.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler