Disebut Tak Mengerti Sejarah dan Sebarkan Berita Bohong, Roy Suryo Pidanakan Petinggi Sunda Empire

24 Januari 2020, 21:22 WIB
Pakar Telematika Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana ke Polda Metro Jaya/ /PMJ News

PIKIRAN RAKYAT - Setelah ditangkapnya pasangan suami istri di Purworejo terakit pengakuannya mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Keraton Agung Sejagat, kini muncul kembali kerajaan baru.

Sejumlah kerajaan baru di Tanah Air seperti Keraton Djipang di Blora, Kesultanan Selaco atau Selacau Tanggul Rahayu di Tasikmalaya, dan baru-baru ini Sunda Empire di Jawa Barat.

Masyarakat menilai bahwa orang-orang dibalik kerajaan baru itu adalah hal yang lucu dan halu, dimana terdapat raja dan ratu, singgasana, serta ribuan pengawal yang memakai baju kerajaan.

 Baca Juga: Cara Hilangkan Mata Panda dengan Mudah, Cukup Pijat selama 30 Detik

Pembahasan mengenai munculnya kerajaan baru tersebut membuat salah satu stasiun televisi swasta mengundang salah satu Petinggi Sunda Empire dalam talkshow berjudul 'Siapa di Balik Raja-Raja Baru?'

Talkshow yang digelar pada tanggal 22 Januari 2020 kemarin, tak hanya mengundang Rangga Sasana saja, namun budayawan dan tokoh masyarakat turut hadir berkomentar dalam acara yang dipandu oleh Karni Ilyas tersebut.

Turut hadir Roy Suryo, Dedy Mulyadi, Dicky Candra, serta beberapa tokoh masyrakat yang dimintai pendapatnya terakit munculnya keraton atau kerajaan baru ini di Indonesia.

 Baca Juga: Kaya akan Vitamin, Ketahui 5 Efek Samping Konsumsi Semangka Berlebihan

Dalam talkshow tersebut, yang paling menyita perhatian publik adalah ketegasan Rangga yang menjawab pertanyaan Karni Ilyas, seraya dihalau oleh Roy Suryo, namun Rangga tetap menampik dan terus menerus berargumen.

Sontak, kejadian tersebut membuat narasumber dan penonton yang hadir dibuat tertawa terhadap berbagai pernyataan yang dilontarkan oleh Rangga tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs PMJ News, Pakar Telematika Roy Suryo disebut tak mengerti sejarah oleh Rangga membuat laporan terkait pernyataan tersebut.

Baca Juga: Kembangkan Keterampilan Profesional, UPTD BLK Garut Buka Pelatihan Gratis

Roy melaporkan Sunda Empire terkait pernyabaran informasi bohong dalam situs Wikipedia serta tuduhan pada dirinya yang tak mengerti sejarah padahal pernyataan Rangga keliru.

“Ketika saat live di salah satu stasiun tv pada hari Selasa malam di Hotel Borobudur, terjadilah diskusi terkait kelahiran perserikatan bangsa-bangsa PBB dan setelah itu NATO.

"Yang bersangkutan (Rangga, red.) mengatakan kalau PBB dan Nato itu dilahirkan, didirikan di Bandung di gedung Isola,” ujar Roy seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs PMJ News.

Baca Juga: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Ingatkan Waspada Penyakit Pneumonia Coronavirus Wuhan

Roy melaporkan petinggi Sunda Empire tersebut ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 24 Januari 2020, setelah apa yang dia pernyatakan dalam live talkshow tersebut lalu mengubah sejarah.

“Selanjutnya yang bersangkutan malah berbicara secara langsung bahwa saya tidak mengerti sejarah. Setelah menuduh saya tidak mengerti sejarah, kemudian dia ubah sejarah (di wikipedia, red.) dan inilah yang saya laporkan, itu intinya,” lanjut Roy.

Pernyataan Rangga terakit institusi Puro Pakualaman bentukan Belanda tersebut dibantah Roy karena Puro Pakualaman tidak berpihak pada Belanda.

Baca Juga: Kunjungi Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo: Gimana Kalo Jadiin Kerajaan Saja?

Pelaporan Roy ini bukan semata-mata hanya terakit insiden di acara televisi tersebut, namun banyaknya warganet yang menyampaikan bahwa informasi tersebut didapat lewat Wikipedia.

“Setelah dicek ternyata informasi itu ada di Wikipedia tanggal 22 Januari sehari sesudah peristiwa acara keduanya dipertemukan, dan info itu telah diubah oleh akun anonim.

Jadi sejarah tentang PBB itu diubah dengan kabar bohong yang menyatakan kalau Perserikatan Bangsa-Bangsa itu didirikan di Bandung di gedung Isola di daerah Lembang,” jelas Roy.

Baca Juga: Lewat CT Scan, Peneliti Inggris Perdengarkan Suara Mumi Mesir Berusia 3.000 Tahun

Meski belum mengetahui siapa orang dibalik pengubahan sejarah di Wikipedia tersebut, namun Roy telah melacak IP anonim tersebut dan hasilnya merupuk ke Sunda Empire.

Setelah melakukan diskusi dengan Direktur Resere Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komber Iwan Kurniawan, ia akhirnya membuat laporan dengan nomor LP/530/I/YAN.2.5./2020/SPKT/PMJ tanggal 24 Januari 2020, dimana terlapor masih dalam penyelidikan.

Pasal yang dilaporkan terkait Tindak Pidana ITE tentang penyebaran dan pencemaran nama baik melalui media elektronik.

Baca Juga: Setelah Esteban Vizcarra, Persib Bandung Resmi Perpanjang Kontrak Gian Zola

Yaitu, Pasal 27 Ayat 3 Junto Pasal 45 Ayat 3, Pasal 31 Junto Paal 46 dan atau Pasal 35 Junto Pasal 51 Ayat 1 UU RI Nomor 19/2016 tentang ITE dan Pasal 14, 15, dan Pasal 311 KUHP.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler