Tak Pantang Menyerah, Abah Ubed Inovasi Abon Lele Hingga Hasilkan Omset Rp100 juta Sebulan

- 25 Oktober 2020, 12:45 WIB
Ilustrasi ikan lele
Ilustrasi ikan lele /Pixabay


PR TASIKMALAYA – Banyak produk olahan yang bisa dibuat dari bahan baku yang sering ditemui.

Tak perlu jauh-jauh mencari bahan baku, cukup melihat bahan baku yang ada di sekitar dan berpikir kreatif.

Ataupun memodifikasi produk yang sudah ada dengan tambahan inovasi baru. Seperti yang dilakukan oleh Ubeidillah atau yang biasa disapa Abah Ubed, pria paruh baya di perkampungan Desa Muruyung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Larangan Senjata Nuklir Resmi Berlaku Januari 2021, ICAN: Babak Baru Peluncutan

Berbekal kemampuan mengolah ikan lele menjadi abon, Abah Ubed, begitu dia disapa, selalu berusaha mencari komposisi yang pas untuk produknya tersebut sejak 2009 silam.

“Tidak laku-laku, bikin 10 kg tidak laku. Kita bagikan ke majelis taklim dibilang keasinan, bikin lagi kemanisan. Saya catat sampai ratusan kali,” ungkap Abah Ubed dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam rilis Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Sabtu 25 Oktober 2020.

Usahanya bangkit setelah mengikuti program pelatihan pengolahan krakers abon ikan dari Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) pada 2019.

Hasil pelatihan tersebut pun dia terapkan dengan mamproduksi krakers berbahan dasar ikan lele.

Baca Juga: Ketua Samsung Group Lee Kun-hee Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung

“Abon curah saya melimpah banyak, pemasarannya kurang. Dikasih jalan pelatihan dan didampingi. Tadinya sempat mikir, laku tidak ya, dan kita coba saja,” terangnya.

Perlahan, krakers abon bikinan Abah Ubed pun sering tampil disejumlah pameran dan bazar produk UMKM. Hingga suatu ketika, produk tersebut sampai ke tangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

Tak hanya itu, keunikan produk Abah Ubed, juga berhasil menggugah Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengangkat krakers abon ikan lele sebaga salah satu makanan ikonik dari Kabupaten Bandung.

“Lebih bangga lagi waktu Pak Menteri ke Soreang nyicipi. Bisa jadi ikon Bandung setelah dicicipi Bupati, ternyata cocok dengan lidah beliau,” urai Abah Ubed.

Baca Juga: Gempa 5,9 M Guncang Pangandaran, Terasa Hingga Yogyakarta dan Jawa Tengah

Usahanya kini semakin berkembang, bahkan di tengah pandemi Covid-19, omset usahanya mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan.

Terlebih dia dikenal sebagai sosok yang menjaga kualitas produknya seperti tidak sembarang menerima bahan baku ikan lele dari pembudidaya yang belum mengantongi sertifikat cara budidaya ikan lele yang baik (CBIB).

Tak hanya itu, dia juga mengadopsi konsep zero waste lantaran menhasilkan varian produk olahan lain seperti kerupuk tulang ikan serta kripik kulit lele.

Baca Juga: Pasukan Afghanistan Bunuh Pemimpin Senior Al Qaeda, Teroris Paling Dicari Biro Investigasi Federal

“Tadinya produksi 1.000 bungus krakers sebulan, sekarang 6.000-10.000 bisa. Pas Coid-19 penjualan malah naik. Jadi jangan kecil hati, saya (rumah) jauh dari jalan raya, tapi yang makan (krakers abon) sampai luar daerah. Ada dari Kalimantan, Bengkulu, Lampung,” papar Dia.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: KKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x