Masjid Lautze 2 Bandung, Wujud Toleransi dan Keragaman di Kota Bandung

16 Mei 2024, 12:40 WIB
Masjid Lautze 2 Bandung merupakan representasi toleransi di Kota Bandung. /Diskominfo Jabar/

PR TASIKMALAYA - Masjid Lautze 2 di Kota Bandung menampilkan arsitektur yang khas dengan pengaruh budaya Tionghoa, berbeda dengan kebanyakan masjid yang biasanya mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah.

Masjid Lautze 2 tak dapat dipisahkan dari pengaruh Budaya Tionghoa yang kental. Kehadiran unsur budaya Tionghoa dalam masjid ini menjadikannya sebagai simbol toleransi antarumat beragama di Kota Bandung.

Pertama kali dibangun oleh Haji Ali Karim, seorang muslim keturunan Tionghoa, Masjid Lautze berdiri pada tahun 1991 melalui Yayasan Haji Karim Oei (YHKO).

Nama "Masjid Lautze" diambil dari nama jalan di Jakarta, yaitu Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, tempat berlokasinya kantor pusat YHKO.

Baca Juga: Persyaratan Calon Debitur KUR BRI Mei 2024: Panduan Lengkap Agar Pengajuan Pinjaman Lancar

Meskipun demikian, Masjid Lautze 2 adalah cabang kedua dari Masjid Lautze asli di Jakarta. Dibangun pada tahun 1997, Masjid Lautze 2 menjadi masjid dengan arsitektur Tionghoa tertua di Kota Bandung.

Masjid Lautze 2, yang berlokasi di Jalan Tamblong Nomor 27 di Kota Bandung, terlihat berbeda dari masjid pada umumnya karena berada di antara bangunan-bangunan ruko.

Namun, masjid ini sering menarik perhatian setiap orang yang melintas di Jalan Tamblong. Bahkan, kadang-kadang ada yang berhenti sejenak untuk mengagumi keindahannya.

Selain digunakan sebagai tempat ibadah, Masjid Lautze 2 di Bandung juga menjadi destinasi wisata religi yang populer bagi pengunjung dari berbagai wilayah.

Baca Juga: Warga Keluhkan Banyak Juru Parkir Liar di Minimarket, Dishub: Bisa Diberdayakan Sebagai Satpam

Dengan arsitektur yang mencerminkan gaya bangunan Tionghoa, Masjid Lautze 2 memiliki daya tarik unik yang membuatnya menonjol di antara bangunan-bangunan lainnya.

Masjid Lautze 2 juga sering dijadikan tempat bagi para mualaf untuk mengucapkan syahadat, serta sebagai pusat pembelajaran agama, terutama bagi komunitas Tionghoa.

Tidak hanya itu, selama bulan Ramadhan, Masjid Lautze 2 mengadakan berbagai kegiatan tambahan, termasuk ngabuburit setiap hari dari Ashar hingga Maghrib, pembagian ta'jil di jalanan, shalat tarawih, dan program belajar Al-Qur'an khusus untuk bulan Ramadhan.

Itulah gambaran singkat tentang Masjid Lautze 2 yang merupakan representasi toleransi di Kota Bandung. Dari sini, dapat diamati betapa kuatnya semangat toleransi antarumat beragama yang dijunjung tinggi di tempat ibadah ini.***(Vito Subandi)

Editor: Aghnia Nurfitriani

Tags

Terkini

Terpopuler