Hampir Mencapai Angka 1.000 Kasus, Garut Justru Diserang Dua Hal ini di Tengah Pandemi Virus Corona

1 September 2020, 08:59 WIB
Garut. (Robi Taufik Akbar) /

PR TASIKMALAYA - Di tengah pandemi Covid-19, Kabupaten Garut justru diserang 2 penyakit yang juga perlu diwaspadai.

Kedua penyakit itu yakni Demam Berdarah (DBD) dan Cikungunya yang keduanya kini mencapai angka 1.000 kasus.

Cikungunya mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk DBD hampir sama jumlahnya dengan tahun 2019 silam.

Baca Juga: Melancong ke Negara Orang, Seorang Wanita Merekam Dirinya yang Telanjang di Jembatan Suci

Dahulu, untuk kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk itu penyebarannya hanya terkonsentrasi di sejumlah Kecamatan saja, seperti daerah Kadungora, Leles dan Garut.

Namun saat ini menyebar hampir di 19 Kecamatan, bahkan sudah memasuki wilayah Garut Selatan.

"Di masa pandemi Covid-19 hingga pertengahan tahun 2020 ini, untuk penyebaran penyakit Cikungunya mencapai 587 kasus. Sementara untuk DBD mencapai 308 kasus. Delapan orang dinyatakan meninggal dunia," tutur Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Garut, Asep Surahman, di Garut, Jawa Barat, Senin 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Penghasilan Raffi Ahmad dan Nagita di Youtube Tengah Menurun, Ternyata Ada Satu yang Jadi Pemicunya

Pemkab Garut terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat akan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), karena dengan fogging saja tidak cukup.

"Jika hanya dilakukan fogging, itu dinilai kurang efektif karena pola pengasapan tersebut tidak membunuh nyamuk dewasa yang memiliki tingkat kekebalan tubuh. Namun jika pola PSN dilakukan, dapat menghilangkan jentik nyamuk," pungkasnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.

Kini masyarakat di Garut dituntut untuk membiasakan diri menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Baca Juga: Pedagang Soto Terpapar Virus Corona, Tularkan pada Belasan Warga dan Satu RT Terpaksa di-Lockdown

Pasalnya kedua penyakit tersebut menyebar kepada siapa saja tanpa mengenal usia.

"Kasus DBD dan Cikungunya ini menyebar kepada siapa saja tanpa mengenal usia. Dan semuanya memiliki risiko untuk terjangkit," jelasnya menambahkan.***

 
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler