PR TASIKMALAYA - Ridwan Kamil menyentil keras Rudi S Kamri.
Hal itu karena Ridwan Kamil dituduh Rudi S Kamri mengemis untuk mengumpulkan dana masjid Al Mumtadz.
Tak tinggal diam, Ridwan Kamil memposting hak jawab dirinya setelah dituduh oleh Rudi S Kamri itu.
Ridwan Kamil membeberkan 7 poin terkait tidak benarnya tuduhan Rudi S Kamri itu.
Baca Juga: Disentil Netizen soal Unggahannya Terkait Baim Wong, Ridwan Kamil: Nasehat Saya Sopan
Ternyata sosok berkumis itu tak sekali melontarkan pernyataan kontroversial seperti yang dimuat Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Profil Rudi S Kamri, Praktisi Media yang Sebut Doddy Sudrajat Orang Gemar Judi Togel".
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber pada Rabu, 8 Agustus 2021, Dalam akun sosial medianya, Rudi S Kamri merupakan Chief Excecutive Officer (CEO) dari Kanal Anak Bangsa TV.
Ia juga tercatat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).
Sosok Kontroversial
Baca Juga: Dituding Ngemis Dana Pembangunan Al Mumtaz, Ridwan Kamil Beri Klarifikasi Begini
Dalam video Youtube Kanal Anak Bangsa, Rudi S Kamri memang sering kali memberikan komentar terhadap isu-isu hangat yang terjadi di masyarakat.
Salah satu yang paling kontroversial, Rudi S Kamri pernah menyatakan ia akan maju paling depan menentang pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) yang berusaha melakukan pembelaan terhadap hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) karyawan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menjelaskan kalau PGI dan Komnas HAM tak ada kaitannya dengan hasil TWK pegawai KPK yang saat itu ramai diperbincangkan.
"Apa hubungannya PGI dan masalah internal KPK? Masih banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan PGI. Jangan melakukan sesuatu yang bikin masyarakat bingung," ujarnya beberapa waktu lalu.
Di lain kesempatan, pria berkumis ini pernah menyebutkan bahwa Novel Baswedan menjilat ludah sendiri.
Hal itu dikarenakan, mantan pegawai KPK tersebut menerima ajakan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) dari kepolisian.
"Kalau menurut saya, jika Novel baswedan mau menerima tawaran dari Kapolri artinya dia sudah menjilat ludah sendiri dan menurunkan harga dirinya.
"Dia menjadi manusia sampah menurut saya, karena apa? Karena sudah sering menjelek-jelekkan institusi Polri. Kemudian, menerima begitu saja," ucapnya lagi.*** (Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)